Senin, 25 Juli 2011

berhenti berharap

Begitu rumit hidup yang ku jalani
Hanya bermodal tekad dan keberanian ku coba gapai mimpiku
Akankah sampai ke tempat terindah
Jika sekarang hanya sedikit sisa ketegaranku mengarungi semua itu
Rasa perih yang terus menggerogoti
Segala aral yang tak hentinya selalu datang menghampiri
Tak sedikit semua itu membuatku semakin terpuruk
Akankah ada sedetik waktuku untuk sedikit rasakan bahagia

Semangatku telah pudah seiring berjalannya waktu
Apakah memang hanya sebatas itu ku mampu pertahankan mimpiku
Ku telah rapuh
Terkapar ku disudut kota ini
Mengais harap yang tak bertepi
Meski ku hanya mampu menundukkan kepalaku
Tak mampu ku mendongak keatas
Karena semua itu hanya membuatku rasakan sakit

Haruskah ku berhenti di persimpangan jalan
Sedangkan di depan sana masih jauh langkah yang harus ku tempuh
Rasanya tak guna semua pengorbananku ini
Hanya sia belaka
Tapi ku telah melangkah entah sampai dibatas mana
Yang pasti ku telah melangkah

Bimbang...
Mengapa kau selalu saja beriringan dengan langkahku
Tak maukah kau mengalah dan biarkan ku temukan yang terharap
Karena ku telah jenuh berjalan bersamamu
Mengapa tak kau biarkan ku bersanding dengan kepastian
Agar tak ada sia dalam semua langkahku
Ku juga ingin rasakan bahagia
Ku tak ingin selalu terluka
Karena hati ku bukan terbuat dari batu
Yang mampu menahan luka dan siksa
Aku juga manusia
Yang rapuh dan tak berdaya

Minggu, 24 Juli 2011

semua telah terjadi

Semuanya telah terjadi
Kata perpisahan itu telah terucap dari bibirmu
Tak akan bisa kau putar dan kau kembalikan semua itu
Tak segampang itu sayang
Rasa sakit ini telah menggerogoti seluruh isi jantung ku
Rasanya remuk redam kau cacah hatiku
Mengoyak setiap sudut relung kalbu
Inikah yang kau mau
Mengapa tak sedari dulu
Saat ku tak terlalu mengharapkan arti hadirmu
Mengapa saat cinta ini benar-benar mengikat erat hatiku
Kau campakkanku begitu saja tanpa rasa ragu
Inikah balasan dari semua yang telah ku beri

Ku tak bisa gambarkan semua yang telah terjadi padaku
Karena ku memang terlalu bodoh untuk sadari semua itu
Aku yang terlalu mencintaimu
Ataukah kau yang memang tak pernah punya rasa itu
Entahah...
Ku tak bisa ungkapkan itu
Yang pasti kini kau telah koyakkan kisah kita
Kau cabik-cabik sampai berdarah
Dan kau biarkan saja semua itu menjadi luka traumatis

Ku bertahan tapi tak begitu dengan kau
Semua itu palsu
Ku harap ku tak akan pernah mengingatmu
Meski hanya sekedar bermain dengan bayangmu
Sudahlah...
Pergilah saja jauh dariku
Bawa semua kenangan kita
Karena ku takakan pernah mengenangnya
Karena bila ku mengenang semua kisah yang bertahun kita bina
Semua itu hanya akan mengingatkan ku akan kebodohanku

Tersenyumlah sepuasmu
Karena kau telah berhasil menyakitiku
Tapi takkan begitu saja ku biarkan kau tertawa lepas
Ada saatnya nanti kau akan menangis karena telah nodai cinta ini
Dan saat itu terjadi ku yang akan tersenyum melihatmu
Dan ku harap ku akan bisa tegar tanpamu

terinspirasi dari kisah yg kini telah ternodai...
semudah itukah kau putuskan benang cinta diantara qt...
semoga suatu saat kau akan mengerti arti cinta yang sesungguhnya..
hingga kau sadari betapa berharganya waktu yang bertahun telah kita jalani bersama..

Senin, 18 Juli 2011

mengagumi mu

Ku telah terbius oleh cintamu
Entah mengapa seolah semua itu mematikan seluruh syaraf di tubuhku
Kaku dan beku
Mati segala rasa yang akan mengganggu semua itu
ku hanya mampu mengagumimu
sampai kapanpun akan selalu mengagumimu
Tapi biarlah
Ku telah bahagia dengan keberadaan semua ini
Ku tak akan menyesali rasa yang telah mendobrak pintu keangkuhanku
Ku ingin kau tak tahu akan rasa yang tak sengaja tercipta
Pertemuan yang sampai saat ini ku tak pernah bayangkan
Pertemuan yang hanya mempunyai waktu satu minggu untuk saling mengenal
Awal dari sebuah cinta yang mungkin akan terluka

Teringat saat itu
Kau hanya seseorang yang acuh tanpa sepatah katapun berusaha menyapaku
Dan aku.......
masih seperti aku yang tak pernah perduli dengan hadirnya orang lain dalam hidupku
Semua kita tak saling memperhatikan
Meski saat itu kau dan aku bertatap muka
Tapi tak pernah terlintas di benakku untuk mengenalmu lebih dalam lagi

Dua tiga hari telah terlewati
Tak sedikitpun ku bergeming dengan keteduhan parasmu
Semua hanya ku anggap sebagai angin yang lalu
Sampai tiba saat itu
Dimana kau luangkan waktu untuk mengantarkan ku ke tempat indah nan menawan
Dengan gaya tangguhmu
Dengan nada lembutmu
Kau ajakku menikmati tempat itu
Dan saat itu ku baru menyadari betapa indahnya dirimu
Meski kau hanya duduk terdiam di atas mobil
Tanpa mengucap satu patah katapun untuk menyapaku
Hanya senyuman terindah yang menghiasi bibirmu
Cowok terdingin yang pernah ku temui
Dan pertemuan waktu itu telah sadarkanku
Ku telah terbius oleh cintaku
Meski ku tak mampu memilikimu

Biarlah....
Ku rasai rasa yang telah patahkan kebisuanku akan cinta
Sampai tiba saatnya nanti rasa itu benar2 hilang dari hatiku
Karena ku tahu
Kau disana telah bersama cinta yang benar2 indah bagimu
Dan aku disinipun telah bersama cinta yang telah bertahun-tahun ku bina
Dan cinta yang telah tercipta ini biarlah ku simpan menjadi sejarah
Yang akan menghiasi cerita cinta di setiap nafas terhela

“Terinspirasi dari kisah di pantai anyer saat bersamamu”

Jumat, 08 Juli 2011

berat ku melupakanmu

Berat ku melupakanmu...
Hampir habis sisa ketegaranku untuk bertahan
Sungguh ku tak mampu lakukan itu
Meski terkadang mulut ku berkata yakin ku bisa
Tapi hati ku selalu meronta
Bagaimana bisa ku lakukan itu
Ku telah lama mengenalmu
Ku telah lama bersamamu
Bahkan setiap hela nafasku bertahan hanya karena mu

Mampukah ku arungi semua ini
Kau kini entah dimana keberadaannya
Adakah kau masih mengingatku
Ataukah telah pudar semua kenangan yang pernah kita ukir bersama
Di bawah pohon cinta di gubuk kebahagiaan yang pernah kita bangun bersama
Masihkan ini dinamakan cinta
Bila semua rasa tak akan pernah hilang di telan masa
Akan kah ada batas dalam merindu
Segenap rasa ku telah sesakan seisi rongga dada

Pernah kita bina mahligai cinta
Yang dipayungi dengan indahnya kesetiaan
Tapi semua itu takkan bermakna kini
Karena kau telah kehilangan sayapmu
Ku patahkan tanpa ada rasa ragu
Dan kini baru terasa sakitnya di hati ku
Karena telah tancapkan duri di hatimu

Dan kini...
Izinkan selamanya namamu dihatiku

Jumat, 01 Juli 2011

mengingat semua tentang mu

Mengingatmu....
menjadi bagian dalam hidupku
Karena kau tak akan pernah hilang dari dalam aliran darahku
Tetap menyatu dengan hembusan nafasku
Karena kau pernah menjadi bagian dalam hidupku
Bagian terindah yang tak satupun bisa mendapatkannya

Merinduimu...
Selalu tak pernah hilang akan semua itu
Bagaimana mungkin bisa hilang rinduku untukmu
Jika aku saja tak berusaha untuk menghapusnya
Karena bagiku menghapus rindu itu berarti menghentikan separuh hidupku
Biarkan saja semua itu terus bertahta dalam sanubariku
Sampai kapanpun....
Sampai ku mati...

Meski tak selamanya cinta harus memiliki
Tapi ku bangga karena telah mendapatkan mu
Meski hanya 3 tahun ku menemanimu
Tapi sudah cukup untuk mengenalmu dan merasai indahnya kebersamaan bersamamu
Cukuplah bagiku melewati indahnya hari-hariku
Mengabiskan waktu tanpa lelah dan ragu..

jalan yang salah

Terasa sesak bergumul di dalam dada
Suasana hati ini kian bergemuruh
bak gemuruh hempasan ombak menghempas karang
ku coba berbisik lirih kepada angin mengadu peluh
ku coba tumpahkan segala tangis
namun hati ini tetap tak tenang meski surya telah kembali ke peraduan
tak jua sejuk segala kegersangan ini meski embun menetes coba sejukkan jiwa

entah bagaimana ku gambarkan kehampaan hati ini
kala duka selalu melanda dalam dada
sedangkan penawar luka sungguh susah untuk ku temui
tak ada suka yang datang menghampiri
semua bagai lapuk di telan waktu
tak kuat lagi kaki ini berpijak
seolah duri telah menancap dan menyebarkan luka traumatis
yang tak mungkin bisa ku lupakan
semakin membuatku terpuruk dan terpuruk
tersayat hati ini dan menimbulkan luka
yang membusuk dan mengikis semua harapan yang terukir

ku telah terjebak ke dalam jalan yang salah
yang seharusnya tak secepat itu ku lalui
ingin ku kembali
tapi dimana penunjuk jalan yang dulu telah menuntun ku
ku kehilangannya
ku kehilangan arah
terombang ambing dalam ketidakpastian
ku tak tahu kemana akan ku kayuh biduk ini
kemana dermaga yang akan ku singgahi
semua tak ku tahu
terdamparku ke dalam luka yang tak berkesudahan

kemana langkah akan ku tuju
di depan sama masih jauh jalan yang harus ku tempuh
tapi ku tak tahu arah
semua ini membuatku ragu untuk melangkah
ku takut kembali terjebak kejalan yang salah
dan semakin membuat asa semakin hampa