Rabu, 24 Agustus 2011

pulang dengan luka

Aku pulang...
Mungkin untuk waktu yang lama
akan kisah dariku yg ada padamu simpanlah sebagai pengingat diantara kita...
Berat sekali rasanya kaki ini ku ayunkan
entah apa yang akan ku tulis diatas kertas lusuh ini
sementara telah hampir dua jam berlalu aku mematung di sudut kota ini
sesekali kuhitung-hitung dari ibu jemari hingga kelingking

aku tak kuasa berdiri gemetar dalam cemas dan bimbang yang menggelisahkan ini
desahku yang mengumpul dalam sesaknya dada bersama onak yang tak kuasa kutahan
Bumi terasa karam dan langit seakan runtuh saat perlahan kaki kuayunkan
sedikitpun aku tak dapat tenang
Sesekali aku mencoba memejamkan mata berharap dapat tidur pulas melupakanmu namun derasnya air mata tak kuasa memalingkan ingatanku padamu

Kau begitu deras dihatiku
hingga saat kegersangan datang batin tak begitu siap menghadapi kemarau

Sama sekali aku tidak menyesali akan segala keputusan yang telah kita sepakati
tidak, bukan itu yang membuat hatiku sesedih ini
aku juga ikhlas jika suatu hari nanti ada hati yang lebih siap lahir batin
sebab aku sangat menyadari jika diri ini begitu banyak kekurangan

Tak mudah untuk melupakanmu begitu saja
Meski aku telah berusaha meghapus setiap jejak yang pernah kita langkah bersama selalu ada bekas setiap kali aku mencoba menoleh kebelakang
sementara bila ku tatap kedepan
kabut2 masa lalu masih saja menyisakan sebongkah kenangan

Aku hanya menyesal telah melewatkan hari2 penting kala kita bersama
belum ada kenangan berarti
yang dapat kau ingat sebagai kebaikan tak terlupakan dariku
hingga ketika pergi hanya asa yang tertinggal
melekat bersama sisa-sisa jejak dalam harap yang tak pernah terjawantahkan
sebab kebekuan cara pandang membuat kita tak dapat mengulanginya lagi hari ini.

Sebenarnya begitu banyak yang ingin kuungkapkan
namun begitu sulit ku kumpulkan setiap kata-kata yang telah pecah berkeping-keping lagipula ingatan tak cukup kuat menyimpulkannya
Kukira catatan ini cukup mewakilinya...


0 komentar: