Senin, 06 Juni 2011

terapi aktifitas kelompok keperawatan jiwa

PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA
PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI











OLEH :

Ana Nurkhasanah
0508163





PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TA. 2010/2011

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

A. Topik
Terapi aktivitas kelompok orientasi realita perubahan persepsi sensori : halusinasi

Sesi I : TAKS

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien mampu melakukan TAK orientasi realita
2. Tujuan khusus
• Klien mampu mengenal halusinasi
• Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
• Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
• Klien mengenal perasaannya pada saat terjadinya halusinasi

C. Landasan Kerangka Teori
Terapi aktivitas kelompok Orientasi realita (TAK) adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan/tempat, dan waktu. Klien dengan gangguan jiwa psikotik, mengalami penurunan daya nilai realitas.
Klien tidak lagi mengenali waktu, situasi dan perasaannya pada saat terjadinya halusinasi. Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus terjadinya ansietas pada klien. Untuk menanggulangi kendala ini maka perlu ada aktivitas yang memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas di sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang mengenal halusinasi yang meliputi mengenal waktu, situasi dan perasaan klien pada saat terjadinya halusinasi.
D. Aktivitas dan Tindakan
Aktivitas yang dilakukan meliputi 2 sesi berupa aktivitas mengenal halusinasi dan mengontrol halusinasi dengan cara minum obat yang benar. Klien yang mempunyai indikasi disorientasi realita adalah klien halusinasi, dimensia, kebingungan, tidak kenal dirinya, salah mengenal orang lain, tempat, dan waktu.

E. Klien
1. Karakteristik pasien
Klien yang mengikuti TAK ini adalah yang mengalami gangguan perubahan persepsi sensori : halusinasi
2. Proses seleksi pasien
Klien dipilih berdasarkan:
a. Klien merupakan pasien kelolaan dan pasien resume dari mahasiswa yang melakukan TAK
b. Klien memiliki masalah keperawatan utama yang sama yaitu klien dengan gangguan stimulasi persepsi : halusinasi
c. Klien tenang dan kooperatif
d. Klien dalam kondisi fisik yang baik
e. Klien mau mengikuti terapi aktivitas
f. Klien yang panca indranya masih memungkinkan
3. Jumlah peserta TAK
• Perawat, yang terdiri dari 8 orang
Leader : Randi (L)
Coleader : Febriyanti (CL)
Fasilitator : Riska nur afnia (F1)
Yuliani (F2)
Eska (F3)
Ana nurkhasanah (F4)
Musnawati (F5)
Observer : Riska juine (O)
• Pasien, terdiri dari 5 pasien
1. Wina yunita desi (K1)
2. Tri yulinarni (K2)
3. yuyun (K3)
4. agustina (K4)
5. nurkhasanah (K5)

F. Pengorganisasian
1. Tanggal : 14 oktober 2010
Hari : Kamis
Jam : 10.00 – 10.30 WIB
Waktu : 1 x 30 menit
2. Tim terapis : kelompok 2 Program Studi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Palembang

Peran leader : Randi
• Membuka acara
• Katalisator yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan jalan menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya.
• Auxiliary ego, sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau mendominasi
• Coordinator, mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan dengan cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlibat dalam kegiatan
• Menutup acara diskusi
Peran observer : Riska Juine
• Mengidentifikasi isu penting dalam proses TAK
• Mengidentifikasi strategi yang digunakan Leader
• Mencatat modifikasi strategi untuk kelompok pada session atau kelompok yang akan datang
• Memprediksi respon anggota kelompok pada session berikutnya
• Mengamati dan mencatat:
1. Jumlah anggota yang hadir
2. Siapa yang terlambat
3. Daftar hadir
4. Siapa yang memberi pendapat atau ide
5. Topic diskusi

Peran fasilitator dan kolider : Riska Nurafni, Yuliani, Eska, Ana Nurkhasanah, Musnawati
• Mempertahankan kehadiran peserta
• Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta
• Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari luar maupun dari dalam kelompok

3. Metode
a. Diskusi dan Tanya jawab
b. Bermain peran/stimulasi
4. Media
a. Name tag sejumlah klien dan perawat yang ikut tak
b. Papan tulis/flifchart/whiteboard
c. Kapur/spidol
5. Setting tempat
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruang nyaman dan tenang





















G. Proses pelaksanaan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan sensori persepsi : halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Pelaksanaan
a. Orientasi
• Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Peserta dan terapis memakai name tag
 Memperkenalkan nama dan panggilan terapis
 Menanyakan semua nama lengkap dan panggilan semua klien \
• Evaluasi atau validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan masalah yang dirasakan
 Terapis menanyakan apakah jadwal aktivitas yang telah di kerjakan (TL TAK sebelumnya)
• Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal suara-suara yang di dengar
 Menjelaskan aturan main, yaitu:
 Masing-masing klien duduk ditempat masing-masing sampai permainan selesai
 Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin pada pimpinan TAK
 Kegiatan berlangsung selam 30 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b. Tahap kerja
 Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan klien pada saat terjadi
 Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien pada saat terjadinya halusinasi. Mulai dari klien sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien mendapat giliran., hasilnya tulis di whiteboard.
 Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
 Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang biasa yang didengar.
c. Tahap terminasi
 Evaluasi
• Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
• Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
 Rencana tinda lanjut
• Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya jika terjadi halusinasi
 Kontrak yang akan datang
• Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol halusinasi
• Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya

Evaluasi dan dokumentasi
Evaluasi dapat dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 1, kemampuan yang diharapkan adalah mengenal isi halusinasi, waktu terjadinya halusinasi, dan perasaan pada saat terjadinya halusinasi.

dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi persepsi halusinasi. Klien mampu menyebutkan penyebab isi halusinasi (menyuruh memukul), waktu (pukul 9 malam), situasi (jika sedang sendiri), perasaan (kesal dan geram). Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.

SESI 1 : TAKS
Kemampuan Mengenal Halusinasi

Kemampuan verbal
No Aspek yang dinilai Nama Klien
wina yunita desi tri yulinarni yuyun agustina nurkhasanah
1. Menyebutkan penyebab isi halusinasi
2. Menyebutkan waktu terjadinya halusinasi
3. Menyebutkan situasi pada saat terjadinya halusinasi
4. Menyebutkan perasaan pada saat terjadinya halusinasi
jumlah

Kemampuan nonverbal
No Aspek yang dinilai Nama Klien
wina yunita desi tri yulinarni yuyun agustina nurkhasanah
1. kontak mata
2. duduk tegak
3. menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4. mengikuti kegiatan dari awal
jumlah

Keterangan:
Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK
Untuk tiap klien, semua aspek di mulai dengan memberi tanda √ jika di temukan pada klien atau tanda X jika tidak di temukan
Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu dan jika 0,1 atau 2 klien belum mampu.























SESI 2 : TAKS

A. Tujuan
Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara minum obat secara teratur

B. Setting
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang

C. Alat
1. Spidol
2. Whiteboard
3. Bebereapa contoh obat

D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Tanya jawab dan diskusi

E. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Terapis membuat kontrak dengan klien
b. Menyiapkan alay dan tempat
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
• Salam dari terapis
• Peserta dan terapis memakai name tag
b. Evaluasi / validasi
• Menanyakan perasaan klien saat ini
• Terapis menanyakan apakah jadwal aktivitas yang telah dikerjakan (TL TAK sebelumnya)
c. Kontrak
• Menjelaskan tujuan kegiatan
• Menjelaskan aturan main, yaitu :
 Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok harus minta izin pada pimpinan TAK
 Lama kegiatan 30 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

3. Tahap kerja
a. Terapis membagikan contoh obat, sesuai obat yang diberikan kepada masing-masing klien
b. Terapis menjelaskan pentingnya minum obat secara teratur sesuai anjuran
c. Terapis meminta klien untuk menjelaskan ulang pentingnya minum obat, secara bergantian, searah jarum jam, di mulai dari klien yang berada di sebelah kir i terapis
d. Terapis menjelaskan akibat jika tidak minum obat secara teratur
e. Terapis meminta klien menyebutkan secara bergantian akibat jika tidak minum obat secara teratur
f. Terapis menjelaskan lima benar makan obat yaitu : benar obat, benar waktu makan obat, benar orang yang makan obat, benar cara makan obat, benar dosis obat
g. Terapis menjelaskan efek terapi dan efek samping masing-masing obat sesuai contoh obat yang ada pada pasien
h. Terapis meminta klien menyebutkan jenis obat, dosis masing-masing obat, cara menggunakan, waktu dan efek obat (efek samping dan efek terapi) sesuai dengan contoh obat yang ada di tangan klien masing-masing. Secara berurutan searah jarum jam, dimulai dari sebelah kiri terapis.
i. Terapis memberikan pujian dan mengajak klien bertepuk tangan setiap kali klien menyebutkan dengan benar.
4. Tahap terminasi
1. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Rencana Tindak lanjut
 Menganjurkan klien untuk minum obat secara teratur
 Menganjurkan jika ada pertanyaan lain tentang obat, klien dapat menghubungi perawat yang saat itu bertugas
3. Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan peserta kegiatan berikutnya
 Terapis membuat kesepakatan dengan peserta tempat dan waktu pelaksanaan TAK

5. Evaluasi dan dokumentasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 2 di evaluasi kemampuan untuk mengontrol halusinasi dengan cara minum obat yang benar dengan menggunakan formulir evaluasi berikut :






SESI 1 : TAKS
Kemampuan memeprkenalkan diri


Kemampuan Verbal
No Aspek yang dinilai Nama Klien
wina yunita desi tri yulinarni yuyun agustina nurkhasanah
1. Menyebutkan pentingnya minum obat secara teratur
2. Menyebutkan akibat jika tidak minum obat secara teratur.
3. Menyebutkan 5 benar minum obat
4. Menyebutkan efek terapi dan efek samping masing-masing obat
jumlah

Kemampuan nonverbal
No Aspek yang dinilai Nama Klien
wina yunita desi tri yulinarni yuyun agustina nurkhasanah
1. kontak mata
2. duduk tegak
3. menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4. mengikuti kegiatan dari awal
jumlah


Keterangan dilakukan:
Dilakukan = 1
Tidak dilakukan = 0
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan klien

0 komentar: