Asam urat atau
gout adalah serangan radang persendian yang berulang, yang disebabkan oleh
deposit atau penimbunan kristal asam urat di dalam persendian. Bagian tubuh
yang terkena terutama adalah bagian sendi yang berada pada ujung tubuh seperti
ibu jari kaki. Sedangkan sasaran lainnya adalah sendi pada siku,lutut,
pergelangan kaki dan tangan, atau bahu. (tim redaksi VitaHealth, 2004).
Gout adalah
peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada sendi (Pusdiknakes,1996). Gout adalah
peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada sendi dan jari (depkes,
1992).
Artritis pirai
(Gout) adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam
urat pada jaringan sekitar sendi. gout terjadi sebagai akibat dari
hyperuricemia yang berlangsung lama (asam urat serum meningkat) disebabkn
karena penumpukan purin atau eksresi asam urat yang kurang dari ginjal. Gout
mungkin primer atau sekunder.
Pirai atau gout
adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang dari
artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium
urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam
urat di dalam darah (hiperurisemia).
Asam urat gout terdiri dari :
- Gout primer
Merupakan akibat
langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebih atau akibat penurunan eksresi
asam urat
-
Gout sekunder
Disebabkan
karena pembentukan asam urat yang berlebih atau eksresi asam urat yang bekurang
akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu.
1.
Etiologi
Gout
disebabkan oleh adanya kelainan metabolik dalam pembentukan purin atau ekresi
asam urat yang kurang dari ginjal yang menyebakan hyperuricemia.
Hyperuricemia pada penyakit ini disebabakan oleh :
Hyperuricemia pada penyakit ini disebabakan oleh :
Pembentukan
asam urat yang berlebih.
· Gout
primer metabolik disebabkan sistensi langsung yang bertambah.
· Gout
sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat berlebih karana penyakit
lain, seperti leukimia.
Kurang
asam urat melalui ginjal.
üntuk Gout
primer renal terjadi karena ekresi asam urat di tubulus distal ginjal yang
sehat. Penyabab tidak diketahui
üntuk Gout
sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal, misalnya
glumeronefritis kronik atau gagal ginjal kronik.
2.
Patofisiologi
Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan
berlebihan atau penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat adalah
produk akhir metabolisme purin. Secara normal, metabolisme purin menjadi asam
urat dapat diterangkan sebagai berikut:
Sintesis purin melibatkan
dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage
pathway).
1. Jalur
de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui prekursor
nonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah melalui
serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat, asam guanilat,
asam adenilat). Jalur ini dikendalikan oleh serangkaian mekanisme yang
kompleks, dan terdapat beberapa enzim yang mempercepat reaksi yaitu:
5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan amidofosforibosiltransferase
(amido-PRT). Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpan balik oleh nukleotida
purin yang terbentuk, yang fungsinya untuk mencegah pembentukan yang
berlebihan.
2. Jalur
penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa purin bebasnya,
pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini tidak melalui zat-zat
perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas (adenin, guanin,
hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk prekursor nukleotida
purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin guanin
fosforibosiltransferase (HGPRT) dan adenin fosforibosiltransferase (APRT).
Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan
difiltrasi secara bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal
ginjal. Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di
nefron distal dan dikeluarkan melalui urin.
Pada penyakit gout-arthritis, terdapat gangguan kesetimbangan
metabolisme (pembentukan dan ekskresi) dari asam urat tersebut, meliputi:
- Penurunan ekskresi asam urat secara idiopatik
- Penurunan eksreksi asam urat sekunder, misalnya karena gagal ginjal
- Peningkatan produksi asam urat, misalnya disebabkan oleh tumor (yang meningkatkan cellular turnover) atau peningkatan sintesis purin (karena defek enzim-enzim atau mekanisme umpan balik inhibisi yang berperan)
- Peningkatan asupan makanan yang mengandung purin
Peningkatan produksi atau hambatan ekskresi akan meningkatkan kadar
asam urat dalam tubuh. Asam urat ini merupakan suatu zat yang kelarutannya
sangat rendah sehingga cenderung membentuk kristal. Penimbunan asam urat paling
banyak terdapat di sendi dalam bentuk kristal mononatrium urat. Mekanismenya
hingga saat ini masih belum diketahui.
Adanya kristal
mononatrium urat ini akan menyebabkan inflamasi melalui beberapa cara:
- Kristal bersifat mengaktifkan sistem komplemen terutama C3a dan C5a. Komplemen ini bersifat kemotaktik dan akan merekrut neutrofil ke jaringan (sendi dan membran sinovium). Fagositosis terhadap kristal memicu pengeluaran radikal bebas toksik dan leukotrien, terutama leukotrien B. Kematian neutrofil menyebabkan keluarnya enzim lisosom yang destruktif.
- Makrofag yang juga terekrut pada pengendapan kristal urat dalam sendi akan melakukan aktivitas fagositosis, dan juga mengeluarkan berbagai mediator proinflamasi seperti IL-1, IL-6, IL-8, dan TNF. Mediator-mediator ini akan memperkuat respons peradangan, di samping itu mengaktifkan sel sinovium dan sel tulang rawan untuk menghasilkan protease. Protease ini akan menyebabkan cedera jaringan.
Penimbunan kristal urat dan serangan yang berulang akan menyebabkan
terbentuknya endapan seperti kapur putih yang disebut tofi/tofus (tophus)
di tulang rawan dan kapsul sendi. Di tempat tersebut endapan akan memicu reaksi
peradangan granulomatosa, yang ditandai dengan massa urat amorf (kristal)
dikelilingi oleh makrofag, limfosit, fibroblas, dan sel raksasa benda asing.
Peradangan kronis yang persisten dapat menyebabkan fibrosis sinovium, erosi
tulang rawan, dan dapat diikuti oleh fusi sendi (ankilosis). Tofus dapat
terbentuk di tempat lain (misalnya tendon, bursa, jaringan lunak). Pengendapan
kristal asam urat dalam tubulus ginjal dapat mengakibatkan penyumbatan dan
nefropati gout.
Banyak faktor yng berperan dalam mekanisme serangan gout. Salah
satunya yang telah diketahui peranannya adalah kosentrasi asam urat dalam
darah. Mekanisme serangan gout akut berlangsung melalui beberapa fase secara
berurutan.
1.
Presipitasi kristal monosodium
urat.
Presipitasi monosodium urat dapat terjadi di jaringan bila
kosentrasi dalam plasma lebih dari 9 mg/dl. Presipitasi ini terjadi di rawan,
sonovium, jaringan para- artikuler misalnya bursa, tendon, dan selaputnya.
Kristal urat yang bermuatan negatif akan dibungkus (coate) oleh berbagai macam
protein. Pembungkusan dengan IgG akan merangsang netrofil untuk berespon
terhadap pembentukan kristal.
2.
Respon leukosit
polimorfonukuler (PMN)
Pembentukan kristal menghasilkan faktor kemotaksis yang menimbulkan
respon leukosit PMN dan selanjutnya akan terjadi fagositosis kristal oleh
leukosit.
3. Fagositosis
Kristal difagositosis olah leukosit membentuk fagolisosom dan
akhirnya membram vakuala disekeliling kristal bersatu dan membram leukositik
lisosom.
4. Kerusakan lisosom
Terjadi kerusakn lisosom, sesudah selaput protein dirusak, terjadi
ikatan hidrogen antara permukan kristal membram lisosom, peristiwa ini
menyebabkan robekan membram dan pelepasan enzim-enzim dan oksidase radikal
kedalam sitoplasma.
5. Kerusakan sel
Setelah terjadi kerusakan sel, enzim-enzim lisosom dilepaskan
kedalam cairan sinovial, yang menyebabkan kenaikan intensitas inflamasi dan
kerusakan jaringan.
3.
Patoflow
Adanya gangguan metabolisme urin
Akumulasi
asam urat yang belebihan dalam darah
Kristal asam urat menumpuk dalam tubuh
Menimbulkan iritasi lokal pada sendi
Menimbulkan respons inflamasi
4.
Manifestasi
klinis
Terdiri
dari :
1.
Manifestasi Akut
Biasanya
timbul tiba-tiba, tanda-tanda serangan gout adalah rasa sakit yang hebat,
peradangan lokal, bengkak dan berlangsung cepat pada sendi yang terserang.
Kulit diatasnya mengkilat dengan reaksi sistemik berupa demam, menggigil,
malaise dan sakit kepala. Yang paling sering terserang mula-mula adalah ibu
jari kaki (sendi metatarsofalangeal) tapi sendi lainnya juga dapat terserang.
Serangan ini cenderung sembuh spontan dalam waktu 10-14 hari meskipun tanpa
terapi.
2.
Manifestasi kronis
Meliputi
riwayat serangan akut, hiperurisemia yang tidak diobati. Timbul dalam jangka
waktu beberapa tahun dan ditandai dengan rasa nyeri, kaku, dan pegal, serta
pembengkakan sendi membentuk noduler yang disebut tofi (Penumpukan
monosodiumurat dalam jaringan). Akidat adanya kristal-kristal urat maka terjadi
peradangan kronik. Sendi yang bengkak akibai gout kronik sering besar dan
berbentuk noduler. Tanda yang mungkin muncul :
- Tampak deformitas dan
tofus subkutan.
- Terjadi pemimbunan
kristal urat pada sendi-sendi dan juga pada ginjal.
- Terjadi uremi akibat
penimbunan urat pada ginjal
- Mikroskofik tanpak
kristal-kristal urat disekitar daerah nekrosisi.
5.
Komplikasi
Jangan dianggap
enteng gangguan asam urat ini, karena dapat menyebabkan komplikasi yang
berbahaya: persendian menjadi rusak sehingga pincang, peradangan tulang,
kerusakan ligamen dan tendon (otot), batu ginjal (kencing batu), dan gagal
ginjal. Hubungi dokter jika anda mengalami gejala serangan asam urat yang
disertai demam, ruam kulit, dan begkak pada sendi.
6.
Pencegahan
Belum
ditemukan cara yang efektif, tapi usaha pencegahan asam urat pada umumnya
adalah menghindari segala sesuatu yag dapat menjadi pencetus serangan, misalnya
latihan fisik berlebihan, stres dan makanan yang mengandung purin berlebihan
seperti daging, jerohan (ginjal,hati), bahkan akan asin. Meskipun seragan
berulang dapat dicegah dengan pemberian obat, tetapi mengurangi konsumsi
makanan berlemak dan alkohol dapat memperkecil kemngkinan terjadinya serangan
gout.
Kenalilah
jenis makanan yang kadar purinnya amat tinggi, sedang da rendah. Dengan
demikian anda dapat mengontrol asupan semaksimal mungkin.
·
Kadar tinggi (150-180 mg/100 g)
Jerohan (hati, ginjal,
jantung, limpa, paru), otak dan saripati daging
·
Kadar sedang (50-150 mg/100 g)
Daging sapi, udang,
kepiting, cumi, kerang, kacang-kacangan, kembag kol, bayam, kangkung, aspragus,
dan jamur.
·
Kadar rendah (di bawah 50 mg/100 g)
Gula, telur dan susu
Imbangi
konsumsi makanan tersebut dengan minum air yang banyak untuk membantu
memperlancar pembuangan asam urat oleh tubuh. Selain itu, bila anda tergolong
gemuk, sebaiknya kurangi berat badan dengan melakukan olah raga yang juga
bermanfaat untuk mencegah kerusakan sendi.
7.
Penatalaksanaan
Medis
Penatalaksanaan
non medik.
a.
Diet rendah purin.
Hindarkan alkohol dan makanan tinggi purin (hati, ginjal, ikan
sarden, daging kambing) serta banyak minum.
b.
Tirah baring.
Merupakan suatu keharusan dan di teruskan sampai 24 jam setelah
serangan menghilang. Gout dapat kambuh bila terlalu cepat bergerak.
Penatalaksanaan
medik.
a. Fase akut.
Obat yang digunakan :
1. Colchicine (0,6 mg)
2. Indometasin ( 50 mg 3 X sehari selama 4-7 hari)
3. Fenilbutazon.
b. Pengobatan jangka panjang terhadap hyperuricemia untuk mencegah komplikasi.
1. Golongan urikosurik
- Probenasid, adalah jenis obat yang berfungsi menurunkan asam urat
dalam serum.
- Sulfinpirazon, merupakan dirivat pirazolon dosis 200-400 mg
perhari.
- Azapropazon, dosisi sehari 4 X 300 mg.
- Benzbromaron.
2. Inhibitor xantin (alopurinol).
Adalah suatu inhibitor oksidase poten, bekerja mencegah konversi
hipoxantin menjadi xantin, dan konversi xantin menjadi asam urat.
Tujuan utama
pengobatan gout adalah:
- Mengobati serangan akut secara baik dan benar
- Mencegah serangan ulangan artritis gout akut
- Mencegah kelainan sendi yang berat akibat penimbunan kristal urat
- Mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat peningkatan asam urat pada jantung, ginjal dan pembuluh darah.
- Mencegah pembentukan batu pada saluran kemih.
Makin cepat seseorang mendapat pengobatan
sejak serangan akut, makin cepat pula penyembuhannya. Pengobatan dapat diberikan obat anti inflamasi
nonsteroid (antirematik) dan obat penurun kadar asam urat (obat yang
mempercepat/meningkatkan pengeluaran asam urat lewat kemih (probenecid) atau
obat yang menurunkan produksi asam urat (allopurinol)).
II. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1.
Pengkajian
1.1.
Data subjektif
a. Tanyakan
keluhan nyeri, lokasi, dan derajadnya
b. Bagaimana
gejala awalnya dan cara penanggulangannya
c. Adakah
riwayat gout di keluarganya
d. Obat-obatan
yang diperoleh
e. Anoreksia
f. Sakit
kepala
1.2.
Data objektif
Palpasi apakah ada
nyeri tekan atau nyeri saat di gerakkan, pembengkakan/nodul dan kemerahan pada
sendi. Periksa adanya demam.
1.3.
Riwayat psikososial
Adanya nyeri pada
persendian, pasien merasa cemas, dan takut untuk melakukan aktivitas seperti
sebelum sakit.
1.4.
Pemeriksaan diagnostik
Meliputi pemeriksaan
darah (asam urat meningkat, sel darah putih meningkat selama fase akut). Pada
aspirasi sendi di temukan asam urat. Pemeriksaan urine ditemukan adanya kristal
asam urat. Pemeriksaan rontgen pada daerah yang terkena asam urat.
2.
Diagnosis
Keperawatan
a. Nyeri
yang berhubungan dengan proses infeksi sendi
b. Gangguan
mobilitas fisik yang berhubungan dengan gangguan fungsi sendi
c. Kurang
pengetahuan tentang penyakit dan penanganannya
3.
Intervensi
Keperawatan
Diagnosis
keperawatan
|
Tujuan
keperawatan
|
Intervensi
keperawatan
|
Nyeri yang berhubungan dengan proses
infeksi sendi
|
Meredakan
nyeri
|
- Kaji
tingkat nyeri yang dialami pasien
- Jelaskan
penyebab nyeri. Dengan demikian pasien dapat mengontrol nyeri
- Anjurkan
latihan relaksasi dengan menghirup udara dari hidung, tahan beberapa detik,
dan hembuskan dari mulut dengan bibir terkatup
- Alihkan
perhatian pasien dengan memberi bahan bacaan, menonton tv, mendengarkan
radio, dan lain-lain
|
Gangguan mobilitas fisik yang
berhubungan dengan gangguan fungsi sendi
|
Meningkatkan
mobilitas fisik
|
- Pasang
bidai pada sendi yang inflamasi. Ini bertujuan menyokong atau mengimobilisasi
sendi, sehingga dapat mengurangi nyeri
- kolaborasi
dalam pemberian kodein untuk menguragi nyeri
- kaji
tingkat mobilitas fisik, apakah sebagian atau total
- anjurkan
latihan gerak sendi atau range or motion (ROM) secara teratur jika infeksi
telah hilang atau nyeri hilang
- ajarkan
pasien untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari secara bertahap. Hal ini di
maksudkan untuk memandirikan pasien dan meningkatkan kepercayaan diri
|
Kurang pengetahuan tentang penyakit
dan penanganannya
|
Meningkatkan
pemahaman klien tentang penyakit dan penangananya
|
- dekatkan
alat-alat yang di perlukan. Sehingga mudah di jangkau oleh pasien
- libatkan
keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
- anjurkan
kepada pasien untuk menggunakan alat bantu berjalan jika akan melakukan
aktivitas di luar tempat tidur
- kaji
tingkat pemahaman pasien dan keluarga akan penyakit dan perawatannya
- beri
penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang penyakit dan perawatannya
- jelaskan
program pengobatan yang akan dilakukan dan efek samping obat yag mungkin
timbul
- jelaskan
pentingnya melakukan latihan gerak sendi (ROM)
- jelaskan
pentingnya nutrisi dan cairan untuk mempercepat penyembuhan penyakitnya
- jelaskan
waktu untuk perawatan tindak lanjut
|
0 komentar:
Posting Komentar