Selasa, 29 November 2011

biologi

KATA PENGANTAR


Ilmu biologi merupakan wahana untuk meningkatkan, keterampilan, sikap, dan nilai. Pengetahuan mahasiswa dalam bidang biologi merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan dan memasuki dunia teknologi, termasuk dunia teknologi informasi. Untuk kepentingan pribadi, social, ekonomi, dan lingkungan, mahsiswa perlu dibekali dengan kompetensi yang memadai agar menjadi aktif dalam masyarakat.

Makalah ini sebagai suatu media penbelajaran penting peranannya dalam pengetahuan tentang metode ilmiah dan ciri-ciri makhluk hidup. Makalah ini diharapkan tiidak hanya membangun kompetensi tetapi juga dapat mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan mahasiswa agar dapat direfleksikan dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.

Makalah ini disusun secara optimal mengacu kepada tema, teks, bahasa, dan penyajian merupakan satu kesatuan yang kami sajikan secara mendalam, artistik, dan seimbang.

Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami membuka kesempatan luas bagi siapapun yang memberikan kritik dan masukan untuk memperbaiki makalah ini di masa mendatang.


PENDAHULUAN



Pernahkah anda melakukan penelitian? Mungkin anda berpendapat sangatlah sulit untuk melakukannya, bukan? Namun sebenarnya semua anggapan dan bayangan anda tentang peneliti dan peneltian adalah keliru, andapun mampu melakukan penelitian tanpa harus takut dengan bayangan yang anda ciptakan secara keliru.

Secara tidak sadar sesungguhnya anda sering melakukan suatu penelitian meskipun sifatnya biasa-biasa saja. Sebagai contoh, pada saat anda berangkat atau pulang dari sekolah nampak dari kejauhan tempat yang akan anda tuju ternyata ditutupi awan gelap ? tentunya anda mampunyai suatu dugaa awan gelap menandakan di tenpat tujuan anda akan atau sedang turun hujan. Sikap menduga tentang turunnya hujan tentunya akan terjawab setelah anda sampai di tempat tujuan. Sikap menamati gelapnya awan menduga akan turunnya hujan dan akan membuktikannya, hal ini sebenarnya menunjukkan anda sedang berfikar dengan sikap ilmiah.


METODE ILMIAH

BIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

Biologi merupakan ilmu pengatahuan (science) yang mempelajari tentang perihal kehidupan sejak beberapa juta tahun yang lalu hingga sekarang dengan segala perwujudan dan kompleksitasnya, dimulai dari sub-partikel atom hingga interaksi antarmakhluk hidup dan makhluk hidup dengan lingkungannya (ekosistem).
Bersama fisika dan ilmu kimia, biologi merupakan ilmu pengetahuan alam (natural sciences). Sebagai ilmu pengetahuan, biologi bersifat dinamis yang selalu berkembang sesuai dengan kemajuan IPTEKS (ilmu pengetahun, teknologi dan seni). Ilmu tentang kehidupan dengan segala kompleksitasnya diperoleh melalui berbagai eksperimen (eksploring) dan dari penelitian tersebut diperoleh temuan (discovering) baru. Ilmu pengetahuan selalu diperoleh melalui metode ilmiah dan terus mengalami perkembangan.

CIRI-CIRI ILMU PENGETAHUAN DAN METODE ILMIAH

Ilmu adalah
~ kumpulan pengetahuan yang disusun secara konsisten dan telah teruji
~ kebenarannya dengan menggunaka metode ilmiah.
Pengetahuan adalah
~ hasil akumulasi yang diperoleh berdasarkan kemampuan indra rasa dan
~ daya pikir (berfikir).
Jadi, ilmu pengetahuan adalah
~ fakta yang diperoleh berdasarkan penelitian secara cermat dan sistematis.
Ciri-ciri ilmu pengetahuan
 Logis, artinya sesuai dengan logika atau benar menurut penalaran (masuk akal)
 Selalu berkembang, artinya selalu bertambah besar (dinamis)
 Diperoleh melalui metode ilmiah, artinya diperoleh melalui penelitian-penelitian (eksperimen).

Metode ilmiah adalah
~ suatu langkah kegiatan dengan tahapan-tahapan berurutan yang
~ digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan yang timbul atau
~ metode (cara) yang digunakan untuk mempelajari suatu ilmu.
Metode tersebut bermanfaat untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh ilmuwan. Ilmuwan dapat memecahkan permasalahan dengan berbagai cara yang berbeda melalui penyelidikan ilmiah (scientific investigation). Dari penyelidikan ilmiah tersebut akan dilakukan pengamatan, interpretasi, hipotesis, dan eksperimen. Pengamatan yang cermat sangat penting bagi para imuwan. Ciri metode ilmiah adalah selalu dilakukan secara bertahap.
Urutan tahapan-tahapan dalam metode ilmiah :
1. Merancang penelitian (observasi)
2. Menformulasikan hipotesis
3. Experiment design (rancangan percobaan)
4. Melakukan penelitian atau percobaan
5. Mengumpulkan data
6. Analisis hasil
7. Kesimpulan
8. Laporan penemuan atau publikasi

A.Merumusan masalah
Yakni mengonseptualisasikan persoalan (baik yang bersumber dari teori maupun dari pengalaman empirik) untuk dicarikan jawabannya melallui penelitian (melalui verifikasi data secar empirik). Setelah masalah dirumuskan dalam pernyataan atau pertanyaan penelitian, dikaji secara teoritis hakikat permasalahan itu untuk disusun jawaban sementara atas pernyataan atau pertanyaan itu (Hipotesis).
Menurut Ritchie colder, proses kegiatan ilmiah dimulai saat manusia tertarik terhadap Sesuatu. Ketertarikan ini karena manusia mempunyai sifat perhatian. Pada saat manusia tertarik terhadap sesuatu, sering dalam pikirannya timbul berbagai pertanyaan.Pertanyaan-pertanyaan itu menurut john dewey dinamakan sebagai suatu masalah. Proses penemuan masalah ini di kenal sebagai perumusan masalah. Jadi, perumusan masalah merupakan langkah untuk mengetahui masalah yang akan di pecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif. Cara untuk memecahkan masalah tersebut. Perumusan masalah juga berarti pertanyaan mengenai suatu objek serta dapat diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan objek tersebut.
Dalam upaya mengembangkan sikap kritis, objektif, dan bijaksana atau dalam istilah sains disebut “ sikap ilmiah “, anda dapat mulai menyelidiki hal yang sifatnya sederhana, kemudian dapat anda tingkatkan menyelidiki masalah yang lebih rumit.Rumusan masalahnya sebaga berikut :
a. Bentuk pertanyaan
Contoh, mengapa makanan yang telah di masak menjadi basi?
b. Bentuk pernyataan
Contoh, makanan yang telah dimasak bias menjadi basi.


Penyusunan rumusan masalah dapat dimulai dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut :
a. Apa
Contoh, gas apa yang dihasilkan pada peristiwa fotosintesa?
b. Kapan
Contoh, bilamana fotosintesa dapat berlangsung?
c. Dimana
Contoh, bagian manakah dari tumbuhan yang digunakan untuk menyimpan hasil fotosintesa?
d. Bagaimana
Contoh, bagaimanakah tumbuhan melakukan fotosintesa seandainya sinar matahari dengan cahaya lampu?

B. Penyusunan kerangka berfikir/dasar teori/landasan teori
Penyusunan kerangka berfikir merupakan argumentasi yang menjelaskan antara berbagai factor yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab permasalahan. Kerangka berfikir disusun secara resional berdasarkan penemuan-penemuan ilmiah yang telah teruji kebenarannya. Penyusunan kerangka berfikir menggunakan pola berfikir logis, analitis, dan sintesis atas keterangan-keterangaan yang diperoleh berbagai sumber informasi.
Keterangan-keterangan menyusun suatu kerangka berfikir dapat diperoleh dari buku-buku laporan hasil penelitian orang lain, wawancara dengan pakar, atau melalui pengamatan langsung (observasi) di lingkungan. Keterangan-keterangan tersebut akan menghasilkan suatu kerangka berfikir. Kerangka berfikirini berguna sebagai dasar menarik hipotesis.
C. penarikan hipotesis
Pengertian hipotesis adalah :
~ dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan atau pertanyaan
~ yang diajukan berdasarkan kesimpulan kerangka berfikir.
Dikatakan sebagai jawaban sementara, karena hipotesis baru mengandung kebenaran yang bersifat logis dan teoritis. Namun kebenarannya belum bersifat empiris. Penyusunan hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan orang lain. Dalam penelitian, setiap orang berhak menyusun hipotesis tidak hanya terbatas oleh sekelompok orang saja.
Jadi, yang berhak menyusun hipotesis dari suatu penelitian tidak harus dikalangan profesor atau ilmuwan. Anda pun bisa menyusun hipotesis bila anda akan melakukan suatu penelitian. Bahkan penyusunan hipotesis merupakan suatu yang harus dilakukan bagi seorang peneliti, agar hasil penelitiannya dapat dinilai kebenarannya. Hipotesis disusun sebagai jawaban permasalahan yang dapat dibuktikan secara empiris melalui eksperimen.

D. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data di lapangan (verifikasi data) dilakukan untuk memperoleh bahan atau informasi guna menjawab hipotesis. Data yang diperoleh diolah atau dianalisis untuk pengujian hipotesis.

E.Menganalisa data dan mengujian hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menganalisis data. Data dapat diperoleh melalui berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau eksperimen. Perobaan yang dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan penarikan kesimpulan.
Pengujian hipotesis juga berarti mengumpulkan bukti-bukti atau fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah tedapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis.

E. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Jika dalam proses pengujian terdapat bukti yang cukup untuk mendukung hipotesis maka hipotesis itu diterima. Sebaliknya, jika dalam proses pengujian tidak terdapat bukti yang cukup mendukung hipotesis maka hipotesis itu ditolak.
Hipotesis yang diterima dianggap sebagai bagian dari pengetahuan ilmiah sebab telah memenuhi persyaratan keilmuan. Syarat keilmuan yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruju kebenarannya. Teruji kebenarannya berarti tidak ditemukan bukti yang berrtentangan.
Untuk menyusun karangan ilmiah melalui penelitian, kita perlu memahami prosedur teknis melakukan alur-alur atau kerangka berfikir diantaranya :
1. memilih masalah
2. melakukan studi pendahuluan
3. merumuskan masalah
4. menetapkan anggapan dasar atau asumsi
5. mengaji teori dan konsep
6. merumuskan hipotesis
7. memilih pendekatan guna menguji hipotesis
8. menentukan variabel dan sumber data
9. menentukan dan menyusun instrumen
10. mengumpulkan data
11. menganalisis data
12. menarik kesimpulan
13. menulis laporan hasil penelitian

Struktur dan penulisan ilmiah
A. Bagian pengantar
Halaman judul
Pegantar kata
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar gambar, ilustrasi, atau diagram-daigram
Abstrak atau ringkasan laporan
B. Bagian isi pokok
Bab I. Pendahuluan
1.1. latar belakang
1.2. identifikasi masalah
1.3.maksud dan tujuan
1.4.kegunaan penelitian
1.5.karangka berfikir
1.6.hipotesis
1.7.tempat dan waktu penelitian
Bab II. Tinjauan pustaka
Bab III. Bahan dan metode penelitian
3.1. alat dan bahan
3.2. cara kerja
3.3. teknik analisis data
Bab IV. Hasil penelitian dan pembahasan
4.1. hasil penelitian
4.2. pembahasan hasil penelitian
Bab V Kesimpulan dan saran
5.1. kesimpulan
5.2. saran
Bab VI Daftar pustaka
Daftar lampiran

Bahasa Penulisan Ilmiah
Bahasa penulisan ilmiah harus diperhatikan saat anda menyusun laporan ilniah.Berbobot atau tidaknya suatu krya ilmiah,sangat dipengaruhi oleh penggunaan bahasa.Beberapa hal perlu diperhatikan saat menulis laporan ilmiah yaitu penggunaan kata ilmiah dan kata asing.Kedua kata tersebut harus ditulis atu dicetak berbeda dengan kata lainnya,misalnya diberi garis bawah,cetak miring,atau cetak tebal.Selain itu,kalimat yang dipakai dalam tulisan sebaiknya lugas (singkat,padat,dan jelas),meyakinkan,dan bermakna denotasi (sebenarnya).Makna denotasi dalam laporan ilmiah harus dapat dicapai sebab laporan ilmiah menggunakan bahasa ilmiah (bahasa istilah).
Bersikap Ilmiah
a.Mampu membedakan antara fakta dan opini
b.Berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan atau argumentasi
c. Mengembangkan rasa ingin tahu
d. Peduli terhadap lingkungan
e. Berpendapat secara ilmiah dan kritis
f. Berani mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi dan bertanggung jawab
terhadap usulannya


CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP


Utuk dikatakan sebagai benda hidup, makhluk hidup atau organisme bernyawa diperlukan pemenuhan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Organisme hidup mempunyai tingkat organisasi tinggi
Jika sebongkah batu dibandingkan dengan sehelai daun maka diketahui bahwa sebongkah batu tersebut hanya merupakan kmpulan dari berbagai mineral. Sementara sehelai daun jika diurai akan tersusun dari berbagai jaringan. Masing-masing jaringan tersebut tersusun dari beberapa sel dan setiap sel tersusun dari berbagai organela. Dari contoh ini tampak bahwa organisme hidup mempunyai tingkat organisasi yang tinggi jika dibandingkan dengan benda mati.

2. Organisme hidup membutuhkan dan menggunakan energi untuk
melakukan gerakan.
Organisme hidup mengambil sesuatu dari lingkungannya untuk digunakan dalam aktivitasnya. Sementara sisa energi yang tidak terpakai akan dikeluarkan lagi. Sebagai contoh sederhana, seekor anjing menghirup udara dan akan mengeluarkannya lagi setelah terjadi proses didalam tubuhnya. Udara yang dihirup anjing berbeda dengan udara yang dihembuskan. Udara yang dihirup adalah oksigen (O2), sedangkan udara yang dikeluarkan adalah karbondioksida (CO2).

3. Organisme hidup mempnyai kemampuan untuk melakukan
reproduksi dan sifatnya menurun.
Inti sari pembiakan pada organisme hidup adalah duplikasi terkendali secara sendiri pada struktur yang khas. Duplikasi organisme tersebut dapat hidup secara sendiri-sendiri. Semua makhluk hidup pada suatu saat akan mati. Kalaupun jenisnya akan bertahan hidup maka harus membuat turunanya sebelum mati. Perbanyakan makhluk hidup biasanya terjadi secara aseksual jika hanya satu induk yang terlibat dan secara seksual jika melibatkan dua induk.Makhluk hidup yang tidak mampu berkembangbiak menghasilkan keturunan akan punah dan musnah dimakan waktu.oleh sebab itu makhluk hidup memiliki cara masing-masing untuk dapat memperbanyak diri untuk dapat mempertahankan keberadaannya di dunia.

4. Organisme hidup tumbuh dan berkembang
Organisme hidup akan mengamil bahan makanan lebih banyak dari lingkungannya daripada yang kembali ke lingkungannya. Bahan makanan tersebut diatur menjadi struktur tersendiri sehingga organisme hidup dapat tumbuh. Organisme akan mengambil bahan makanan dari ala dan mengubahnya menjadi bagian dari tubuhnya. Benda mati juga bisa tumbuh menjadi lebih besar, tetapi bahan yang dihimpun dari alam sudah identik dengan satuan yang ada pada benda mati tersebut.Makhluk hidup yang tidak mampu berkembangbiak menghasilkan keturunan akan punah dan musnah dimakan waktu.oleh sebab itu makhluk hidup memiliki cara masing-masing untuk dapat memperbanyak diri untuk dapat mempertahankan keberadaannya di dunia.Orang,binatang dan tumbuh-tumbuhan ketika baru lahir atau tumbuh ukurannya akan lebih kecil dan biasanya akan berkembang menjadi lebih besar menyerupai induknya.

5. Organisme hidup tanggap terhadap rangsangan
Makhluk hidup mampu tanggap terhadap perubahan di lingkungannya. Perubahan tersebut bisa berupa cahaya, panas, gravitasi, bunyi, kontak mekanik, dan bahan kimia disekelilingnya. Pada hewan, tanggapan terhadap perubahan lingkungan dikontrol oleh sistem syaraf dan sistem endokrin, sedangkan pada tumbuhan tanggapan terhadap rangsang lebih bersifat hormonal.

6. Organisme hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan.
Makhluk hidup mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan yang bersifat permanen. Sebagai contoh, tumbuhan gurun pasir mempunyai mulut daun (stoma) yang sangat sedikit atau bahkan tidak ada sehingga terjadi pengurangan penguapan. Semua makhluk hidup perlu melakukan penyesuaian diri dengan fungsi tubuh dan lingkungan sekitar ekosistem, habitat tempat tinggalnya untuk dapat bertahan hidup dengan lebih baik dan mudah.

7. Mempunyai protoplasma
Protoplasma merupakan suatu bagian yang terdiri atas bahan yang kompleks dan terlindng dengan baik.Protoplasma biasa dikenl dengan sebutan sel.Berbeda dengan benda tak hidup atau benda mati yang tidak memiliki protoplama.lihat saja batu atau komputer yang tidak memiliki protoplasma atau sel,sehingga disebut dengan benda mati.

8. Organisme hidup dapat menjaga kondisi internal dengan lingkungan
yang berubah.
Dengan adanya perubahan lingkungan yang mendadak, organisme hidup mampu menjaga kondisi tubuhnya agar tetap hidup dengan baik. Jika kita masuk kedalam ruangan yang tertutup, pengap, dan panas maka tubuh kita akan berkeringat agar terjadi keseimbangan temperatur didalam dan diluar tubuh.

2.Mempunyai Bentuk Dan Ukuran
Makhluk hidup dapat dikenal ciri khas yang menempel padanya dengan melihat bentuknya.Antara jenis makhluk hidup yang satu dengan yang lain memilki perbedaan baik dalam ukuran maupun dalam bentuknya.

3.Melakukan Aktifitas-Aktifitas Kehidupan:

-Makan
Semua benda hidup membutuhkan asupan bahan makanan yang berasal dari luar tubuh untuk kemudian di proses menjadi energi atau tenaga bagi tubuh..
-Memiliki Sistem Transportasi
Untuk menyampaikan zat ke bagian-bagian yang membutuhkan.
-Dapat Bergerak
Manusia dan hewan memerlukan kegiatan dengan menggerakkan anggota tubuh untuk berbagai keperluan seperti jalan,makan,menggaruk,berkedip,dan sebagainya.untuk tumbuhan tidak semuanya dapat melakukan pergerakan.kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsangan dari lingkungan disebut dengan istilah IRITABILITA.
-Metabolisme
Adalah aktifitas fisika dan kimia yang terjadi di dalam tubuh baik secara Anabolisme maupun Katabolisme.
-Sistem Regulasi
Adalah aturan sistem yang ada di dalam tubuh makhluk hidup untuk dapat hidup seimbang serasi,dan selaras




DAFTAR PUSTAKA


1. Nugroho, L hartanto. 2004. Biologi dasar .Jakarta : Penebar swadaya.

2. Sudjino, M.Sc. dkk. 2005. Biologi. Jakarta : Sunda kelapa Pustaka.

3. Wahyu, iwan. S. 2004. Biologi. Bandung : Regina.

0 komentar: