Rabu, 28 Desember 2011

peran tenaga kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan desa siaga


Peran Tenaga Kesehatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mewujudkan Desa Siaga

 
     
     Desa Siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau dan mampu untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat seperti kurang gizi, penyakit menular, kejadian bencana dan lain-lain. Tujuan utama pengembangan Desa Siaga adalah untuk memeratakan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat. Untuk itu perlu adanya upaya kesehatan yang berbasis masyarakat agar upaya kesehatan lebih tercapai (accessible), lebih terjangkau (affordable) serta lebih berkuahtas (quality)
Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi berbagai permasalahan kesehatan di Indonesia seperti masih tingginya angka kematian ibu sebesar 307/100.000 kelahiran hidup, angka kematian bayi sebesar 36/1.000 kelahiran hidup, prevalensi gizi kurang sebesar 25,8% dan masih tingginya prevalensi penyakit-penyakit akibat lingkungan yang kurang sehat seperti DBD, ISPA, Diare, Flu Burung dan lain-lain.
Untuk mengatasi masalah yang prioritas, Departemen Kesehatan telah menetapkan salah satu strategi yaitu ?Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat?metalui desa siaga. Pelaksanaan strategi tersebut perlu didukung oleh SDM Kesehatan yang kompeten, tersedia dalam jumlah yang cukup, terdistribusi secara adil dan merata serta dimanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka pengembangan Desa Siaga. Ketersediaan SDM Kesehatan yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan pengembangan Desa Siaga.
Peran tenaga kesehatan dalam mewujudkan desa siaga sangat penting, dapat dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara menggalang kemitraan dengan masyarakat, melibatkan peran aktif masyarakat dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi dengan mempertimbangkan potensi masyarakat serta sumber-sumber yang tersedia di masyarakat. Pemberdayaan masyarakat sangat penting dilakukan dengan tujuan agar masyarakat menjadi mandiri, dalam arti memiliki potensi untuk mampu memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi, dan sanggup memenuhi kebutuhannya dengan tidak menggantungkan hidup mereka pada bantuan pihak luar, baik pemerintah maupun organisasi-organisasi non pemerintah.

I. Konsep Desa Siaga

 
Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mengatasi masalah masalah kesehatan secara mandiri dalam rangka mewujudkan Desa Sehat. Pengertian Desa Siagä mencakup konsep mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, mensiapsiagakan masyarakat menghadapi ancaman dan masalah kesehatan mengembangkan siirveiland dan system informasi kesehatan yang berbasis masyarakat serta menciptakan perilaku hidup sehat dan sehat (DepKes, 2006)

Tujuan desa siaga adalah terwujudnya masyarakat desa yang sehat, peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayah desanya. Hal ini akan tercapai dengan meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya kesehatan, meningkatnya kemampuan masyarakat desa untuk menolong dirinya dibidang kesehatan, meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, meningkatnya dukungan dan peran aktif para stakeholders. Semua itu diharapkan agar dapat mewujudkan kesehatan masyarakat desa serta meningkatnya masyarakat desa yang melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.

Kegiatan yang dapat dilakukan masyarakat di desa siaga adalah :
1.      Promosi kesehatan berupa pemberian informasi kesehatan yang dapat dilakukan oleh kader desa siaga atau tokoh masyarakat yang telah dilatih.
2.      Pencegahan penyakit dengan mengidentifikasi faktor risiko yang dapat menimbulkan penyakit.
3.      Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari
4.      Gotong royong masyarakat dalam rangka menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan untuk mencegah penyakit yang dapat ditimbulkan akibat lingkungan yang kurang sehat
5.      Pemantauan tumbuh kembang balita melalui kegiatan posyandu
6.      Pemantauan kesehatan ibu hamil, pasca persalinan melalui kegiatan POLKESDES
7.      Gerakan keluarga sadar gizi (kadarzi) dalam rangka pemenuhan kebutuhan gizi seimbang bagi anggota keluarga
Survei mawas diri dalam rangka mengidentifikasi masalah kesehatan & penyebabnya, mencari alternatif penyelesaian masalah, melakukan kegiatan dalam mengatasi masalah yang dilakukan masyarakat melalui musyawarah masyarakat desa.
Untuk melakukan berbagai kegiatan tersebut, peran serta masyarakat merupakan kunci keberhasilannya. Bagaimana agar masyarakat bisa berperan aktif? Jawabannya adalah bantu mereka agar berdaya, artinya masyarakat menyadari masalah dan kebutuhan mereka serta mampu mencari alternatif dalam menyelesaikannya.

Untuk mengaitkan bagaimana peran tenaga kesehatan dalam memberdayakan masyarakat, berikut ini diuraikan sedikit mengenai konsep pemberdayaan masyarakat.

II Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya yang bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan dan melakukan penyelesaian masalah dengan memanfaatkan potensi masyarakat setempat tanpa bergantung pada bantuan dan luar.

Pola pemberdayaan masyarakat yang dibutuhkan bukan kegiatan yang sifatnya top-down intervention yang tidak menjunjung tinggi aspirasi dan potensi masyarakat untuk melakukan kegiatan swadaya, akan tetapi yang paling dibutuhkan masyarakat lapisan bawah terutama yang tinggal di desa adalah pola pemberdayaan yang sifatnya bottom-up intervention yang menghargai dan mengakui bahwa masyarakat lapisan bawah memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhannya, memecahkan permasalahannya, serta mampu melakukan usaha-usaha produktif dengan prinsip swadaya dan kebersamaan

Pola pendekatan yang paling efektif untuk memberdayakan masyarakat adalah ?the inner resources approach? Pola ini menekankan pentingnya merangsang masyarakat untuk mampu mengidentifikasi keinginan-keingmnan dan kebutuhan-kebutuhannya dan bekerja secana kooperatif dengan pemerintah dan badan-badan lain untuk mencapai kepuasan bagi mereka. Pola mi mendidik masyarakat menjadi concern akan pemenuhan dan pemecahan masalah yang dihadapi dengan menggunakan potensi yang mereka miliki.

Tujuan Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan potensi masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik bagi seluruh warga masyarakat melalui kegiatan-kegiatan swadaya. Memberdayakan masyarakat bertujuan ?mendidik masyarakat agar mampu mendidik din mereka sendiri? atau ?membantu masyarakat agar mampu membantu diri mereka sendiri?. Tujuan yang akan dicapai melalui usaha pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat yang mandiri, berswadaya, mampu mengadopsi inovasi, dan memiliki pola pikir yang kosmopolitan.

Prinsip Pemberdayaan masyarakat
Prinsip pemberdayaan masyarakat adalah menumbuh kembangkan potensi masyarakat, meningkatkan kontribusi masyarakat dalam pembangunan kesehatan, mengembangkan gotong-royong, bekerja bersama masyarakat, KIE berbasis masyarakat, kemitraan dengan LSM dan organisasi masyarakat lain serta desentralisasi

Proses pemberdayaan masyarakat
  1. Getting to know the local community
    Mengetahui karakteristik masyarakat setempat (lokal) yang akan diberdayakan, termasuk perbedaan karakteristik yang membedakan masyarakat desa yang satu dengan yang lainnya. Mengetahui artinya untuk memberdayakan masyarakat diperlukan hubungan timbal balik antara petugas dengan masyarakat.
  2. Gathering knowledge about the local community
    Mengumpulkan pengetahuan yang menyangkut informasi mengenai masyarakat setempat. Pengetahuan tersebut merupakan informasi faktual tentang distribusi penduduk menurut umur, sex, pekerjaan, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, termasuk pengetahuan tentang nilai, sikap, ritual dan custom, jenis pengelompokan, serta faktor kepemimpinan baik formal maupun informal.
  3. Identifying the local leaders
    Segala usaha pemberdayaan masyarakat akan sia-sia apabila tidak memperoleh dukungan dan pimpinan/tokoh-tokoh masyarakat setempat. Untuk itu faktor ?the local leaders? harus selalu diperhitungkan karena mereka mempunyai pengaruh yang kuat di dalam masyarakat.
  4. Stimulating the community to realize that it has problems
    Di dalam masyarakat yang tenikat terhadap adat kebiasaan, sadan atau tidak sadar mereka tidak merasakan bahwa mereka punya masalah yang perlu dipecahkan. Karena itu, masyarakat perlu pendekatan persuasif agar mereka sadar bahwa mereka punya masalah yang perlu dipecahkan, dan kebutuhan yang perlu dipenuhi.
  5. Helping people to discuss their problem
    Memberdayakan masyarakat bermakna merangsang masyarakat untuk mendiskusikan masalahnya serta merumuskan pemecahannya dalam suasana kebersamaan.
  6. Helping people to identify their most pressing problems
    Masyarakat perlu diberdayakan agar mampu mengidentifikasi permasalahan yang paling menekan.
    Dan masalah yang paling menekan inilah yang harus diutamakan pemecahannya.
  7. Fostering self-confidence
    Tujuan utama pemberdayaan masyarakat adalah membangun rasa percaya diri masyarakat.
    Rasa percaya diri merupakan modal utama masyarakat untuk berswadaya.
  8. Deciding on a program action
    Masyarakat perlu diberdayakan untuk menetapkan suatu program yang akan dilakukan. Program action tersebut perlu ditetapkan menurut skala prioritas, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Tentunya program dengan skala prioritas tinggilah yang perlu didahulukan pelaksanaannya.
  9. Recogniton of strengths and resources
    Memberdayakan masyarakat berarti membuat masyarakat tahu dan mengerti bahwa mereka memiliki kekuatan-kekuatan dan sumber-sumber yang dapat dimobilisasi untuk memecahkan permasalahan dan memenuhi kebutuhannya.
  10. Helping people to continue to work on solving their problems
    Pemberdayaan masyarakat adalah suatu kegiatan yang berkesinambungan.
    Karena itu, masyarakat perlu diberdayakan agar mampu bekerja memecahkan masalahnya secara kontinyu.
  11. Increasing people!s ability for self-help
    Salah satu tujuan pemberdayaan masyarakat adalah tumbuhnya kemandirian masyarakat. Masyarakat yang mandiri adalah masyarakat yang sudah mampu menolong diri sendiri. Untuk itu, perlu selalu ditingkatkan kemampuan masyarakat untuk berswadaya.
Berdasarkan konsep pemberdayaan yang telah diuraikan dan jika kita melihat kondisi yang ada saat ini bahwa bentuk pemberdayaan masyarakat yang sudah dilakukan melalui penyediaan SDM di masyarakat yaitu dengan memberdayakan kader desa siaga. Saat ini hampir di seluruh wilayah yang melaksanakan program posyandu memiliki tenaga kader, sehingga mereka bisa diberdayakan dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan kader. Bagi desa yang akan dikembangkan menjadi desa siaga dan belum memiliki tenaga kader, seyogyanya mempersiapkannya melalui proses rekruitmen Pemberdayaan kader sebagai tenaga potensial di masyarakat diharapkan mampu mendukung pengembangan desa siaga.

Untuk mendukung tercapainya masyarakat yang dapat diberdayakan secara optimal, maka diperlukan sejumlah tenaga kesehatan yang kompeten dalam membangun masyarakat tersebut.
Berikut ini adalah kebutuhan tenaga kesehatan baik jenis maupun jumlahnya.

III. Penyediaan SDM Kesehatan Untuk Desa Siaga
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa di seluruh Indonesia saat ini tencatat lebih kurang 69.000 desa yang akan dikembangkan menjadi desa siaga untuk jangka panjang yaitu hingga tahun 2008. Untuk jangka pendek diprioritaskan sekitar 12.000 desa yang akan dikembangkan menjadi desa siaga karena tidak memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan. Dalam pengembangan desa siaga diperlukan tenaga kesehatan yang kompeten yang mampu mengatasi berbagai permasalahan kesehatan di masyarakat melalui pemberdayaan, pengembangan dan pengorganisasian masyarakat. Tenaga kesehatan tersebut secara umum harus memiliki kemampuan benikut

Pertama, diperlukan tenaga kesehatan yang memiliki wawasan luas mengenai kesehatan masyarakat dengan pemahaman yang mendalam mengenai berbagai aspek tentang masyarakat dan kemasyarakatan, memiliki pengetahuan dan sikap, menghargai terhadap aspek sosio-budaya dalam masyarakat yang dinamis.

Kedua, diperlukan tenaga kesehatan yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk bekerjasama di desa dengan motivasi yang tinggi untuk melakukan perubahan perilaku masyarakat. Mereka juga harus memiliki kemampuan mengelola/mengorganisir dan mengembangkan masyarakat dengan metoda yang tepat sesuai dengan, perkembangan masyarakat.

Ketiga, diperlukan SDM yang memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan memberikan pelayanan kesehatan baik untuk upaya promotif, preventif maupun kuratif dan rehabilitatif. Siapa gerangan SDM kesehatan yang memiliki kemampuan tersebut? Tenaga kesehatan yang secana langsung berkaitan dengan pengembangan desa siaga adalah Perawat, Bidan, Ahli Gizi, Sanitarian, dan Ahli Kesehatan Masyarakat Kita sadar sepenuhnya bahwa membangun desa siaga memerlukan peran multisektor dan multidisiplin ilmu, sehingga diperlukan SDM yang dapat bekerja dalam tim (networking) yang dapat menerapkan keilmuannya secara terpadu di masyarakat.

Kompetensi dan masing-masing tenaga kesehatan dapat diuraikan berikut ini
  1. Perawat (DIII Keperawatan)
    Tenaga Perawat, mereka memiliki kemampuan pengetahuan dan praktik asuhan keperawatan komunitas yang dapat diandalkan sebagai pelaksana asuhan secara komprehensif mencakup upaya promotif, preventif dan kuratif maupun rehabilitatif, mereka juga memiliki pengalaman belajar bagaimana memberdayakan masyarakat melalui pengorganisasian masyarakat.
  2. Bidan (DIII Kebidanan)
    Tenaga bidan, mereka handal dalam menangani masalah kesehatan ibu & bayi sehingga akan dapat berkolaborasi dengan perawat
  3. Ahli Gizi (DIII Gizi)
    Ahli gizi, mereka handal dalam menangani masalah gizi masyarakat serta memperbaiki status gizi masyarakat melalui pengelolaan gizi seimbang.
  4. Sanitarian (DIII Kesehatan lingkungan)
    Sanitarian, mereka handal dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kurang sehat serta mampu mengembangkan program penyehatan lingkungan
  5. Ahli Kesehatan Masyarakat (S1 Kesehatan Masyarakat)
    Mereka handal dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat karena selama proses pendidikan mereka praktik berbasis komunitas dan klinik.

0 komentar: