Kamis, 05 Januari 2012

kematian dan akhir hayat


KEMATIAN DAN AKHIR HAYAT


PERAWATAN KESEHATAN

            Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun social yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lanjut usia.
            Masalah kesehatan jiwa lanjut usia termasuk juga dalam masalah kesehatan yang dibahas pada pasien-pasien Geriatri dan Psikogeriatri yang merupakan bagian dari Gerontologi, yaitu ilmu yang mempelajari segala aspek dan masalah lanjut usia, meliputi aspek fisiologis, psikologis, social, cultural, ekonomi dan lain-lain.
            Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari masalah kesehatan pada lanjut usia yang menyangkut aspek promotof,, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta psikososial yang menyertai kehidupan lanjut usia. Sementara Psikogeriatri adalah cabang ilmu kedokteran jiwa yang mempelajari masalah kesehatan jiwa pada lanjut usia yang menyangkut aspek promotof, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta psikososial yang menyertai kehidupan lanjut usia.
Ada 4 ciri yang dapat dikategorikan sebagai pasien Geriatri dan psikogeriatri, yaitu :
  • Keterbatasan fungsi tubuh yang berhubungan dengan makin meningkatnya usia.
  • Adanya akumulasi dari penyakit-penyakit degeneratif
  • Lanjut usia secara psikososial yang dinyatakan krisis bila :
a.       Ketergantungan pada orang lain (sangat memerlukan pelayanan orang lain )
b.      Mengisolasi diri atau menarik diri dari kegiatan kemasyarakatan karena berbagai sebab, diantaranya setelah menjalani masa pensiun, setelah sakit .cukup berat dan lama, setelah kematian pasangan hidup dan lain-lain
·         Hal- hal yang dapat menimbulkan gangguan keseimbangan (homeostasi) sehingga membawa lansia kearah kerusakan / kemerosotan (deteriorisasi) yang progresif terutama aspek psikologis yang mendadak, misalnya bingung, panik, depresif, apatis dsb. Hal itu biasanya bersumber dari munculnya stressor psikososial yang paling berat, misalnya kematian pasangan hidup, kematian sanak keluarga dekat, terpaksa berurusan dengan penegak hokum, atau trauma psikis.
Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan jiwa lansia. Faktor-faktor tersebut hendaklah disikapi secara bijak sehingga para lansia dapat menikmati hari tua mereka dengan bahagia. Adapun beberapa faktor yang dihadapi para lansia yang sangat mempengaruhi kesehatan jiwa mereka adalah sebagai berikut :
1.      Penurunan Kondisi Fisik
2.      Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual
3.      Perubahan aspek Psikososial
Penurunan Kondisi Fisik
Setelah seseorang memasuki masa lansia umumnya mulai dihinggapi adanya kondisi fisik yang bersifat patologis berganda (multiple pathology), misalnya tenaga berkurang, enerji menurun, kulit makin keriput, gigi makin rontok, tulang makin rapuh, dsb. Secara umum kondisi fisik seseorang yang sudah memasuki masa lansia mengalami penurunan secara berlipat ganda. Hal ini semua dapat menimbulkan gangguan atau kelainan fungsi fisik, psikologik maupun sosial, yang selanjutnya dapat menyebabkan suatu keadaan ketergantungan kepada orang lain. Dalam kehidupan lansia agar dapat tetap menjaga kondisi fisik yang sehat, maka perlu menyelaraskan kebutuhan-kebutuhan fisik dengan kondisi psikologik maupun sosial, sehingga mau tidak mau harus ada usaha untuk mengurangi kegiatan yang bersifat memforsir fisiknya. Seorang lansia harus mampu mengatur cara hidupnya yang baik, misalnya makan, tidur, istirahat dan bekerja secara seimbang.
Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual
Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia sering kali berhubungan dengan berbagai gangguan fisik seperti :
  1. Gangguan jantung
  2. Gangguan metabolisme, missal diabetes mellitus
  3. Vaginitis
  4. Baru selesai operasi : misalnya prostatektomi
  5. Kekurangan gizi, karena pencernaan kurang sempurna atau nafsu makan sangat kurang
  6. Penggunaan obat-obat tertentu, seperti antihipertensi, golongan stereoid, tranquilier
  7. Faktor psikologis yang menyertai lansia antara lain :
·         Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada lansia
·         Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta di perkuat oleh tradisi dan budaya
·         Kelelahan atau kebosanan karena kurang Variasi dalam kehidupannya.
·         Pasangan hidup telah meninggal
·         Disfungsi seksual karena perubahan hormonal atau masalah kesehatan jiwa lainnya cemas, depresi, pikun, dsb.
Perubahan Aspek Psikososial
Pada umumnya setelah orang memasuki lansia maka ia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi, pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi makin lambat. Sementara fungsi psikomotorik (konatif) meliputi hal-hal yang berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi, yang berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan.
Dengan adanya penurunan kedua fungsi tersebut, lansia juga mengalami perubahan aspek psikososial yang berkaitan dengan keadaan kepabrikan lansia. Beberapa perubahan tersebut dapat di bedakan berdasarkan 5 tipe kepribadian lansia sebagai berikut:
·         Tipe kepribadian konstruktif (Construction personality), biasanya tipe ini tidak banyak mengalami gejolak, tenang dan mantap sampai sangat tua.
·         Tipe kepribadian mandiri (Independent personaliy), pada tipe ini ada kecenderungan mengalami post power sindrome, apalagi jika pada masa lansia tidak di isi dengan kegiatan yang dapat memberikan otonomi pada dirinya.
·         Tipe kepribadian Tergantung (Dependent personality ), pada tipe ini bisanya sangat dipengaruhi kehidupan keluarga, apabila kehidupan keluarga selalu harmonis maka pada masa lansia tidak bergejolak, tetapi jika pasangan hidup meninggal maka pasangan yang di tinggalkan akan menjadi merana, apalagi jika tidak segera bangkit dari kedudukannya.
·         Tipe Kepribadian Bermusuhan (Hostility personality), pada tipe ini setelah memasuki lansia tetap merasa tidak puas dengan kehidupannya, banyak keinginan yang kadang-kadang tidak di perhitungkan secara seksama sehingga menyebabkan kondisi ekonominya menjadi morat-marit.
·         Tipe Kepribadian Kritik Diri (Self Hate Personality), pada lansia tipe ini umumnya terlihat sengsara, karena perilakunya sendiri sulit dibantu oleh orang lain atau cenderung susah dirinya.

PENDAHULUAN

1.      Latar belakang
Perkembangan kesehatan seorang lanjut usia antara yang satu dengan lainnya sangat bervariasi .Untuk itu penulis akan menyajikan suatu tulisan yang berhubungan dengan perawatan kesehatan bagi usia lanjut .
Untuk masalah perawatan kesehatan bagi usia lanjut perlu mendapat perhatian khusus  karena bagi usia lanjut kesehatan sudah tidak dapat dihindarkan karena keadaan fisik dan psikologis yang sudah menurun. Menyikapi kondisi seperti tersebut diatas maka kita perlu mengetahui bagaimana perkembangan kesehatan usia lanjut dan bagaimana cara perawatan kesehatan bagi usia lanjut.

2.      Permasalahan
Dalam makalah ini masalah yang akan dibahas antara lain :
·         Jenis-jenis kondisi kesehatan usia lanjut
·         Bagaimana memberi perawatan dan pencegahan untuk kesehatan usia lanjut


0 komentar: