Kamis, 12 Januari 2012

proposal penyuluhan mengenal dan mengatasi kurang perawatan diri


PROPOSAL PENYULUHAN DI POLIKLINIK


A.  TOPIK
Mengenal dan mengatasi kurang perawatan diri pasien bagi keluarga

B.  TUJUAN
·           Tujuan umum
       Peserta penyuluhan diharapkan dapat memahami dan mengetahui kurang perawatan diri    serta cara mengatasinya.
·           Tujuan khusus
1.      Keluarga mengenal masalah klien
2.      Keluarga mampu mengambil keputusan tindakan yang tepat
3.      Keluarga mampu merawat klien dengan masalah  kurang perawatan diri
4.      Keluarga mampu menciptakan yang kondusif
5.      Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

C.  LANDASAN TEORI
a.       Definisi
-          Kurang perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam  melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi (higiene), berpakaian, atau berhias, makan dan BAB/buang air besar, atau BAK/buang air kecil (toileting).
-          Kurang pereawatan diri adalah ketidakmampuan dalam kebersihan diri, berdandan dan berpakaian, makan dan minum dengan tata cara yang baik, serta cara eliminasi yang baik.
b.      Penyebab kurang perawatan diri
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000), penyebab kurang perawatan diri adalah sebagai berikut :
1.      Kelelahan fisik
2.      Penurunan kesadaran
Menurut Depkes (2000) penyebab kurang perawatan diri adalah sebagai berikut :
1.      Perkembangan
 Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan             inisiatifnya kurang
    2.    Biologis
 Penyakt kronis yang menyebabkan pasien tidak mampu melakukan perawatan         diri.
    3.   Kemampuan realitas turun
 Klien gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan                 ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
    4.   Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri. Situasi lingkugan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
c.  Tanda dan Gejala Kurangnya Perawatan Diri
o         Gangguan kebersihan diri, di tandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan             bau, kuku panjang dan kotor.
o         Ketidakmampuan berhias dan berdandan, ditandai dengan rambut ber acak-acakan,      pakaian kotor dan tidak rapi. Pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak   bercukur, pada pasien perempuan tidak berdandan.
o         Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai dengan ketidakmampuan menganbil makan sendiri, makan berceceran dan makan tidak pada tempatnya.
o         Ketidakmampuan BAB atau BAK secara mandiri, ditandai dengan BAB atau BAK     tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB atau BAK.
d.  Dampak Kurang Perawatan Diri
                        Pasien yang mengalami kurang perawatan diri dapat mengakibatkan ketidakmampuan mengurus atau merawat dirinya sendiri baik dalam hal mandi, berpakaian, berhias, makan maupun buang air besar dan kecil, bila tidak dilakukan intervensi atau di atasi maka klien dapat mengalami resiko tinggi isolasi sosial (menarik diri)
e.  Hal-Hal yang dapat oleh keluarga
mengendalikan kurangnya perawatan diri, dengan cara :
o     menjelaskan pentingnya perawatan diri.
              menjelaskan bagaimana jika kita tidak mempertahankan kebersihan diri, membuat kita tidak dijauhi orang, bersih itu merupakan salah satu upaya menjaga kesehatan, membuat kita nyaman, menghilangkan ketidaknyamanan tubuh yang dapat menimbulkan kegelisahan, cara-cara merawat diri diantaranya berdandan atau berhias, melatih makan dengan cara yang betul (cara mempersiapkan, tertib, merapikan alat makan, makan sesuai dengan tahapan), mengajarkan buang air besar dan kecil dengan benar (benar tempatnya, benar cara membersihkan tubuh setelahnya, benar membersihkan tempatnya)
o     menjelaskan cara-cara merawat diri
              cara-cara merawat diri diantaranya berdandan atau berhias, melakukan kegiatan makan dengan cara yang betul (cara mempersiapkan, tertib merapikan alat makan, makan sesuai dengan tahapan), mengajarkan buang air besar dan kecil yang benar (benar tempatnya, benar cara membersihkan tubuh setelah buang air besar atau kecil, benar membersihkan tempatnya)

o     melatih pasien tentang cara-cara perawatan diri
              senantiasa dengan sabar melatih cara-cara perawatan diri:berhias berdandan, cara makan             yang betul, buang air besar dan buang air kecil yang betul.

o     Memberi pujian yang realistis
Selama menjelaskan atau melatih pasien tentang cara-cara perawatan diriperlu untuk memberi pasien ujian. Pujian yang diberikan sebaiknya pujian yang sesuai dengan perkembangan kemampuan klien, jika klien belum mampu maka jangan memuji klien seolah-olah klien telah mampu melakukannya. Juga perlu diperhatikan untuk memberi semacam hadiah jika pasien dapat melakukan kegiatan yang diajarkan.

D. KARAKTERISTIK AUDIENS
        Audiens atau peserta adalah orang-orang yang datang berkunjung ke poliklinuk RS.Dr.Ernaldi Bahar pada saat dilakukan penyuluhan, terutama keluarga yang mempunyai anggota keluarga yang mengalami defisit perawatan diri.

E. PENGORGANISASIAN
    1.     Ketua                          : Dwi Yuliani Ria
            Penyaji                        : Ana Nurkhasanah
            Moderator                   : Liberty Gusthia
            Fasilitator                    : Paradila
    2.     Metode                        : Ceramah dan diskusi
    3.     Media                          : LCD proyektor dan leaflet

F . RENCANA PROSES PELAKSANAAN
    1. Orientasi
            a)         kontrak waktu,tempat
                        hari/tanggal     : selasa, 30 november 2010
                        tempat             : RS Dr. Ernaldi Bahar
                        waktu              : 09.00-10.00 WIB
b)                  salam perkenalan
penyuluh memperkenalkan diri
c)                  pejelasan tujuan
penjelasan tujuan dilaksanakannya mengenai cara mencegah dan mencegah dan mengatasi kurangnya perawatan diri

    2. Kerja
            Langkah-langkah kegiatan penyuluhan
a)                  penjelasan materi dengan menggunakan metode ceramah
b)                  diskusi dengan peserta penyuluhan, dibagi menjadi 2 sesi, setiap sesi dibatasi untuk 3 orang penanya
    3. Terminasi
            a)         evaluasi respon subjektif audiens
bertanya secara langsung kepada audiens mengenai materi penyuluhan yang telah diberikan.
b)            evaluasi respon objektif audiens
observasi respon perilaku audiens selama penyuluhan dikaitkan dengan tujuan
c)            tindak lanjut
audiens yang memiliki anggota keluarga yang mengalami defisit perawatan diri dapat mengatasi kurang perawatan pada pasien.
d)           kontrak yang akan datang
akan dilaksanakan penyuluhan berikutnya dengan materi yang berbeda dari kelompok baru



DAFTAR PUSTAKA

1.      Stuart, G.W dan Suddan. 1995.principle and practice of physchiatric nursing ( Edisi 5).
                        St. Louis Mosby year Book.
2.      Stuart, G.W dan Laraia, M.T.1998.principle and practice of physchiatric nursing (Edisi     6).St.Louis Mosby Year Book.
3.      Townsend, M.c. 1998. diagnosa keperawatan pada perawatan psikiatrik:pedoman untuk    pembuatan rencana keperawatan. Jakarta:EGC.
4.      Tim MPKP RS ERBA &DIKLAT RS ERBA. Modul pelatihan asuhan      keperawatanjiwa.pendekatan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan.
5.      Yosep,lyus (2007).keperawatan jiwa.repika aditama:bandung         
 

0 komentar: