Kamis, 05 Januari 2012

pengobatan dan ruqyah


PENGOBATAN DAN RUQYAH

A.      Pengobatan
1.      Pengertian
Menurut kamus besar bahasa indonesia
Pengobatan berasal dari kata obat. Obat adalah bahan untuk mengurangi, menghilangkan penyakit, atau menyembuhkan seseorang dari penyakit. Sedangkan pengobatan adalah proses, cara, perbuatan mengobati. (Pusat bahasa departemen pendidikan nasional, 2007 : 203 )
2.      Hadist Rasulullah SAW tentang pengobatan
Usumah bin Syarik berkata, “Di waktu saya beserta Nabi Muhammad SAW., datanglah beberapa orang badui, lalu mereka bertanya, “Ya, Rasulullah, apakah kami mesti berobat?”, Jawab beliau, “Ya, wahai hamba Allah, berobatlah kamu, karena Allah tidak mengadakan penyakit melainkan Dia adakan obatnya, kecuali satu penyakit”. Tanya mereka, “Penyakit apa itu?”. Beliau menjawab, “Tua”. (HR. Ahmad).
Abu Darda’ berkata, bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnyqa Allah menurunkan penyakit serta obat dan diadakan-Nya bagi tiap penyakit obatnya, maka berobatlah kamu, tetapi janganlah kamu berobat dengan yang haram”. (HR. Abu Daud)
3.      Jenis-jenis  pengobatan
a.      Pengobatan tradisional
Pengobatan sederhana,mengunakan tekhnik sederhana, memakai obat-obatan sederhana dan alamiah.
b.      Pengobatan medis
Para ahli berbeda pendapat tentang penjelasan batasan istilah medis dan definisinya secara terminologis menjadi tiga pendapat, yakni :
1.  Pendapat pertama :
Medis atau kedokteran adalah ilmu untuk mengetahui berbagai kondisi tubuh manusia dari segi kesehatan dan penyakit yang menimpanya. Pendapat ini dinisbatkan kepada para dokter klasik dan Ibnu Rusyd-Al-Hafidz.
2. Pendapat kedua :
Medis atau kedokteran adalah ilmu tentang berbagai kondisi tubuh manusia untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya dari kondisi sakit. Pendapat ini dinisbatkan kepada Galinus dan dipilih oleh Dawud Al Antoky dalam bukunya Tadzkirah Ulil Albab.
3. Pendapat ketiga :
Ilmu yang diketahui dengannya kondisi-kondisi tubuh manusia dari segi kondisi sehat dan kondisi menurunnya kesehatan untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya ketika kondisi tidak sehat. Ini adalah pendapat Ibnu Sina.
(sumber : fkumy@fk.umy.ac.id)
4.      Metode pengobatan yang diajarkan oleh Nabi
a.      Pengobatan ilahiyah melalui do’a
·         Nafasts
·         Menempel air liur pada tangan kanan
·         Meletakkan tangan pada anggota badan
b.      Pengobatan ilmiah melalui hijamah
c.       Pengobatan alamiah melalui herbal
( Indah, 2007: 20)
5.      Pandangan islam tentang pengobatan tradisinal dan modern
Pada dasarnya obat tradisional seperti ini diperbolehkan dalam Islam selama tidak merusak diri sendiri dan orang lain. Dan lebih penting lagi adalah pengobatan tradisional diperbolehkan oleh Islam selama tidak membawa kepada syirik seperti jampi- jampi, berdoa kepada ruh halus atau azimat, karena Islam berarti keselamatan, sebagai agama tauhid yang rasional dan tidak mistik. Pengobatan tradisional ini akan tetap subur di Indonesia, selama umatnya masih percaya kepada hal-hal mistik, supranatural, ruh halus dan ruh jahat, serta selama derajat pendidikan masih rendah dan terutama karena pengertian mengenai Islam belum mendalam hingga belum mengerti serta menghanyati arti dan makna tauhid.
Pengobatan medis dapat disimpulkan sebagai suatu kebudanyaan untuk menyelamatkan diri dari penyakit yang mengganggu hidup didasarkan pada ilmu yang diketahui dengannya kondisi-kondisi tubuh manusia dari segi kondisi sehat dan kondisi menurunnya kesehatan untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya ketika kondisi tidak sehat. (Dirwan , 2009 : 43)

B.      Ruqyah
1.      Pengertian
·         Ruqyah (mantera atau jampi) adalah kalimat-kalimat atau gumaman-gumaman tertentuyang biasa dilakuka n oleh masyarakat jahiliyah dg keyakinan bisa menangkal bahaya dan meminta bantuan jin. ( Yusuf Q, 2005 : 36)
·         Ruqyah adalah jampi-jampi atau mantera yang dibacakan oleh seseorang untuk meng0bati penyakit atau menghilangkan gangguan jin atau sihir atau untuk perlindungan dan sebagainya. Dengan hanya menggunakan ayat-ayat Al-Quran dan doa-doa yang bersumber dari hadiths-hadiths Rasulullah SAW yang dapat difahami maknanya selama tidak mengandungi unsur kesyirikan.
·         Ruqyah adalah do’a pelindung dari kejahatan jin dan manusia atau penyait-penyakit fisik
2.      Jenis-jenis  ruqyah
a.      Ruqyah syar’iyah (boleh)
b.      Ruqyah non syar’iayh(haram)
3.      Syarat ruqyah syar’iyah
a.      Dengan mempergunakan firman Allah ( ayat-ayat Al-Quran ) atau nama-nama dan sifat-sifat-Nya.
b.      Mempergunakan Bahasa Arab atau bahasa yang dapat difahami maknanya.
c.       Berkeyakinan bahwa zat ruqyah tidak berpengaruh apa-apa kecuali atas izin Allah SWT.
(sumber : www. Hikmatun.com)
4.      Ketentuan ruqyah syar’iyah
a.      Ruqyah tidak mengandungi unsur kesyirikan.
b.      Ruqyah tidak mengandungi unsur sihir.
c.        Ruqyah bukan berasal dari dukun, paranormal, tukan telek dan orang-orang yang segolongan dengan mereka, walaupun secara zahir mereka memakai sarban, jubah dan sebagainya. Kerana bukan penampilan yang menjamin seseorang itu terbebas dari perdukunan, sihir dan kesyirikan.
d.      Ruqyah tidak mempergunakan ungkapan yang tidak bermakna atau tidak difahami maknanya, seperti tulisan abjad atau tulisan yang tidak difahami.
e.      Ruqyah tidak dengan cara yang diharamkan seperti dalam keadaan junub, di kburan, di kamar mandi, di bilik yang gelap dan sebagainya.
f.        Ruqyah tidak mempergunakan ungkapan yang diharamkan, seperti celaan, cacian, laknat dan lain-lainnya.
(sumber : www. Hikmatun.com)
5.      Ayat-ayat Al qur’an  dan do’a yang sering digunakan dalam ruqyah
Ayat- ayat Alqur’an yang sering digunakan pada ruqyah :
a.      Surat Al-Fatihah.
b.      Surat Al-Baqarah, khususnya ayat-ayat 1-5, 254-257 dan 284-286.
c.        Surat Yasin khususnya ayat 1-12.
d.       Surat Al-A’raf khususnya ayat 54-55 dan 117-119
e.       Surat Thaha khususnya ayat 65-69.
f.         Surat Al-Imran khususnya ayat 1-9 dan 18-19
g.       Surat An-Nisa khususnya ayat 115-121
h.       Surat Yunus khususnya ayat 79-82.
i.         Surat Al-Mu’minun khususnya ayat 115-118.
j.         Surat As-Shaffat khususnya ayat 1-10.
k.        Surat Ghafir khususnya ayat 1-3, dan masih banyak lagi ayat-ayat lainnya.
Sedangkan doa-doa yang dianjurkan diantaranya:
اللهم رب الناس اذهب الباءس و اشف انت الشافي لا شفاء الا شفاءك شفاء لايغادر سقم
“Ya Allah, Rabb bagi semua manusia, hilangkanlah rasa sakit, berilah kesembuhan, Engkau zat yang menyembuhkan tiada yang bisa menyembuhkan kecuali Engkau, kesembuhan yang tiada menimbulkan sakit sedikitpun.”
بسمك اللهم ارقيك من كل شيء يوءذيك من شر كل نفس او عين حاسد الله يشفيك بسم الله ارقيك
“Dengan nama Allah saya meruqyahmu, dari segala hal yang menyakitimu, dan dari kejahatan segala jiwa manusia atau mata pendengki, semoga Allah menyembuh kanmu, dengan nama Allah saya meruqyahmu”
اعوذ بكلمات الله التامات من شر ما خلق

“Saya mohon untuk kamu perlindungan kepada Allah dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang diciptakan”
Ruqyah disebut pula azimah. Ini khususkan selama penggunaannya bebas dari hal-hal syrik. Rasulullah SAW memberikan keringanan dalam hal ruqyah ini untuk  mengobati ain atau sengatan kalajengking. ( Muhammad : 1995)
6.      Meruqyah diri sendiri
a.      Hadist Rasulullah yang menganjurkan untuk meruqyah diri sendiri
Dari Aisyah RA berkata “ adalah rasulullah SAW, jika mengeluh dari suatu penyakit, ia menjampi dirinya dan meniup (seluruh badannya). Jika rasa sakitnyabertambah keras, akulah yang menjampinya lalu mengusap (badannya dengan tangan kanannya mengharap barokah”. (HR.Muslim)
Meruqyah diri sendiri ternyata lebih baik ditinajau dari :
·         Diantara ciri-ciri kesempurnaan tawakkal seseorang kepada Allah SWT adalah jika ia meminta kesembuahan dan kesehatan kecuali langsung kepada Allah.
·         Ruqyah yang dilakukan seseorang kepada dirinya sendiri mengandung nilai keikhlasan dan keyakianan yang lebih baik dan menuandarkan harapannya kepada Allah
·         Ruqyah yang dilakukan dirisendiri bisa dilakukan kapanpun dimanapun ia mau.
b.      Setiap orang bisa meruqyah dirinya sendiri
Setiaap orang dapat meruqyah dirinya sendiri. Zikir , do’a, dan amal-amal shaleh adalah salah satu bentuk ruqyah untuk dirinya sendiri. Dengan hal itu seseorang bisa membentengi dirinya sendiri dari segala macam penyakit, baik penyakit hati, jasmani maupun rohani.( Suryadi, 2008 : 132)
c.       Beberapa catatan penting tentang ruqyah
1.      Ayat-ayat Al-qur’an dan do’a dari sunnah Rasulullah SAW yang dipakai untuk ruqyah dibaca dalam bahasa aslinya, bahasa arab.
2.      Ketiakmeruqyah hendaknya hanya menyandarkan hanya kepada Alah dan menyerahkan segala urusan kepada Nya.
3.      Berusah membaca ruqyah ini secara terus menerua dan bersabarlah dalam mennati kesembuhan.
4.      Hendaknya membaca ruqyah secara teratur, sempurna, dan diikuti dengan khusuk.
 5.      Yakin bahwa setan senantiasa beruaha membuat kita lalai dan melemahkan tekad untukmembaca ruqyah agar kita senantiasa berada dalam ruang lingkup tipu dayanya, mendukung makar jahat, dan memalingkan seseorang dari zikrullah.
6.      Ber’ittiba’ dan menjauhi hal-hal yang mengandung unsur bid’ah dan syrik.
7.      Do’a-do’a tersebut adalah hadiah terbaik yang dipersembahkan seseorang bagi dirinya, istri, anak-anak dan siapa saja yang mengharapkan kebaiakan. (Suryadi, 2008 : 133)

DAFTAR PUSTAKA

Alqur’an Al Karim
Attamini, Muhammad. Kitab Tauhid. Ryadh: Ar-Riasah Al-Ammah li Al Idarat Al-Buhust Al
             Ilmiyah wal Al Iftawa-Al-Da’wah wa-AI-Arsyad.1416H
Basith, Abdul. 2007. Fikih Kesehatan. Jakarta : Serambi
Hikmatun . 2007. Ruqyah. www. Hikamatun.com
Mutiara Hadist Rasulullah SAW
Pusat bahasa departemen pendidikan nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi :
           3. Jakarta: Balai pustaka
Qardhawy, yusuf.2005.Hakikat Tahid dan Fenomena Kemusrykan.jakarta :robbani presss
S,Indah .2006. Menjadi Dokter muslim.Surabaya : Java pustaka
Suryadi dkk.2008.Rahasia Ibadah Orang Sakit. Bandung : madani prima
Suryo, Irwan. 2009. Pandangan Islam tentang Pengobatan tradisional dan Modern .
           fkumy@fk.umy.ac.id

0 komentar: