Kamis, 12 Januari 2012

surat untuk bunda

assalam'alaikum wr.wb....

ba'da salam dan tahmid..
bagaimana kabar bunda saat ini?
nanda harap bunda masih seperti dulu,
sujud syukur nanda panjatkan pada allah SWT yang masih mengkaruniakan nafas pada nanda dan bunda, perempuan mulia yang telah melahirkanku, memeliharaku dan mengajarkanku banyak hal baik di dunia ini..

bunda..
saat engkau baca surat dari nanda,
bayangkan nanda sekarang berada di samping bunda, mencoba menyandarkan segala penat nanda di pundak bunda, berharap akan kembali tegar menghadapi hari esok yang selalu membuat nanda putus asa..
bayangkan jika nanda sekarang mencoba membuat bunda bahagia dengan segala cerita-cerita konyol nanda agar bunda tak merasakan kesepian...

bunda..
saat nanda goreskan surat ini untuk bunda tak henti-hentinya air mata ini mengalir karena merindui bunda yang jauh disana, sebelum nanda menulis lebih jauh surat untuk bunda nanda ingin mengatakan sesuatu "nanda sangat menyayangi bunda, nanda ingin memeluk bunda dan bermanja-manja seperti dulu, meski umur nanda sudah tak layak lagi untuk bermanja-manja, "21 tahun" umur yang tak lagi  bisa dibilang kecil"..

bunda,,,
nanda rindu bunda..
sungguh bunda nanda tak kuasa lagi untuk menahannya, rindu ini bukan hanya semata karena berpisah jauh, tapi rindu untuk sujud memohon maaf atas segala salah yang telah nanda perbuat, rindu pelukan hangatmu ketika jiwaku ketir akan kerasnya hidup, rindu barisan-barisan kalimat yang mampu menenangkanku, rindu akan tawa canda khas darimu bunda,,
sering nanda mencuri waktu ditengah malam menangis merinduimu saat nanda selipkan sebait doa yang tak pernah putus untuk mu bunda,


bunda,,,,
nanda masih ingat saat nanda berusaha mengejar cita-cita nanda, segala daya upaya nanda lakukan untuk masuk ke perguruan tinggi negri impian nanda sejak kecil, begitu semangatnya nanda bunda, dan saat nanda terima kabar jika nanda telah diterima di perguruan itu betapa bahagianya nanda, tak mampu nanda ucapkan dengan kata-kata segala kebahagiaan itu, 
tapi bunda...
semua itu menjadi sebuah kepedihan saat bunda tak menyetujui nanda itu melanjutkan ke perguruan tinggi pilihan nanda, betapa sedihnya nanda saat bunda memilihkan perguruan tinggi lain untuk nanda, dan nanda tak mampu untuk menolak semua keinginan bunda, nanda sayang bunda dan nanda ingin membuat bunda bahagia...
tapi sudahlah bunda....
tak perlu lagi nanda bahas semua itu, karena bagi nanda kebahagiaan bunda adalah yang terpenting, biarlah nanda simpan semua cita-cita nanda demi bunda...

bunda...
disini nanda tak pernah lupa akan pengorbanan bunda untuk nanda, apapun engkau lakukan demi anakmu yang tersayang, betapa besar semua itu bagi nanda, tapi bunda tak pernah mengeluh dengan semua ini, bunda tak pernah berharap budi balasan atas apa yang bunda lakukan,

bunda..
nanda benar-benar tak bisa membalas satu persatu segala pengorbanan yang telah bunda berikan untuk nanda, jika nanda harus menghitung dari jari kelingking sampai ibu jari mungkin tak cukup waktu untuk nanda menghitungnya, sungguh tak terhitung, nanda hanya mampu mengabdi dan terus mengabdi, nanda tak ingin menjadi anak durhaka...

bunda,,,
meski dunia dan realita silih berganti menderamu tapi tubuhmu tak pernah habis dan pantang terdera, meski silih berganti masalah menghampiri tapi tetap saja engkau tersenyum sembari berkata "semua akan berlalu dengan indah", itu adalah pelajaran terhebat yang nanda tahu, inilah bekal termahal untuk nanda mengarungi masa depan nanda,

bunda..
hari ini izinkan nanda untuk menangis,
menyesali segala kesalahan yang nanda perbuat,
yang kadang membuat relung hati bunda menjadi terluka,
nanda telah menyakiti bunda,
meski bunda tak pernah menampakkan marah pada nanda,
segala kesakitan yang nanda beri bunda balas dengan kasih sayang yang tulus,
bunda tetap membelai dan mencium nanda dengan hangat,
maafkan nanda yang sampai saat ini belum bisa menjadi yang terbaik untuk bunda,

bunda,,,
mungkin surat nanda terlalu panjang untuk bunda baca di sela kesibukan bunda,
tapi bagi nanda ini terlalu pendek untuk nanda tuliskan,
masih banyak hal yang tak mampu nanda tuliskan satu persatu,
masih banyak kata yang tak bisa nanda rangkai,
tapi hanya satu yang tak akan pernah pudar,
cinta dan sayang nanda untuk bunda,

"nanda sangat menyayangi bunda"

wassalamu'alaikum, wr.wb...

salam rindu dari jauh....
anak mu yang banyak dosa...


ana nurkhasanah..

0 komentar: