ASKEP DENGAN CA PARU
Ca paru ialah pertumbuhan jaringan
diluar struktur jaringan paru yang menimbulkan gangguan pulmonal.
Etiologi : belum diketahui secara pasti
Predisposisi :
- perokok (hampir 85 % dari semua Ca paru)
- terpajang pada substansi industri seperti arsenik, asbeston
- distilasi batu bara
- terpajar udara terpolusi, radon
- genetik
- penyakit PPOM, sklerosis dan jaringan parut
Insiden :
-
peningkatan mortalitas
-
daerah perkotaan
-
angka harapan hidup 40 %
-
kebiasaan merokok
-
usia lebih dari 50 thn
-
laki-laki lebih banyak dari
wanita (13 : 1)
Tanda dan gejala :
- jika pada perifer, tidak menimbulkan gejala, hanya dapat ditemukan rongent
- sentral, dapat menimbulkan obstruksi dan ulserasi bronkus, dengan diikuti supurasi dibagian distal → batuk menetap, nyeri pada bahu, lengan, dada, dispnea, hemoptysis, wheezing, disfagia, anoreksia, BB ↓, keletihan, sindrom vena cava superior.
Stadium Ca paru
-
stadium I : Ca perifer, terbatas pada paru
tanpa metasfase
-
stadium II : Ca sentral,
terbatas pada paru tanpa metasfase
-
stadium III : Ca terbatas pada
paru, dengan metasfase kelenjar paru
-
stadium IV : Ca mediastinal /
sampai diluar paru
-
stadium V : metasfase ditempat
lain
Cara Penyebaran :
-
limfogen
-
hematogen
Test Diagnostik :
-
RO thorax
-
Sitologi sputum
-
Pembilasan bronchial dan cairan
pleura
-
Bronchoskopy
Komplikasi :
-
Pnemonia → paling sering
-
Nyeri pada bahu. Lengan
-
Syndrom vena cava superior
-
Distensi vena lengan dan leher
-
Edema pada wajah leher, tangan
-
Atelektosis → penutupan brinkus
oleh lendir
Penatalaksanaan :
1. stadium I, II → reseksi kuratif, dengan kemungkinan penyembuhan 50
%
2. stadium III → reseksi kuratif, dengan penyembuhan lebih kecil,
seringkali diberikan radiasi / kemotherapi
3. stadium IV → radiotherapi
4. stadium V → therapi paliatif, untuk meringankan penderitaan atau
memperpanjang hidup
reseksi kuratif / jenis pembedahan thorax
1. pneumonektomi / pengangkatan seluruh paru dilakukan untuk asal lesi
pada batang bronkus atau lobus bronkus
2. lobektomi / pengangkatan satu lobus dilakukan pada Ca perifer yang
terlokalisir pada lobus
3. reseksi segmental / pengangkatan satu atau lebih segmen baru
dilakukan bila lesi kecil
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul ( pre operasi )
- ansietas b.d perubahan status kesehatan ( diagnosa kanker, prognosa buruk )
- koping individu tidak efektif b.d diagnosa kanker, prognosis buruk
- perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan mencerna makanan yang masuk secara adekuat, karena lokasi tumor dan penanganan seperti kemotherapi / therapi radiasi
- gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi ventilasi paru dengan permukaan yang terkena kanker
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul (post operasi)
- gangguan pertukaran gas b.d pengangkatan jaringan paru, kehilangan darah
intervensi :
-
kaji frekuensi dan kedalaman
serta penggunaan atot bantu pernafasan
-
observasi perubahan warna kulit
/ sianosis
-
kaji adanya tingkat kesadaran
yang berubah
-
pertahankan kepatenan jalan
nafas dengan memberikan posisi dan penghisapan
-
dorong dan bantu nafas dalam
dan nafas bibir dengan tepat
-
pertahankan sistem drainage
yang paten
-
catat jumlah, tipe isi drainage
-
dorong istirahat / batasi
aktifitas sesuai toleransi
2. Besihan jalan
nafas tidak efektif b.d peningkatan jumlah / viskosifas sekret, keterbatasan
gerakan dada
Intervensi :
Intervensi :
-
auskultasi dada untuk karakter
bunyi nafas
-
bantu nafas dalam, batuk
efektif dan posisi duduk tinggi dan menekan daerah insisi
-
observasi jumlah dan karakter
sekret
-
dorong masukan cairan
sedikitnya 2500 CC/hari
-
kaji ketidaknyamanan dan
lakukan latihan pernafasan
-
gunakan oksigen humidifikasi (
kolaborasi )
3. Nyeri b.d insisi bedah, trauma
jaringan adanya selang dada
Intervensi :
-
kaji intensitas nyeri dan
karakteristik nyeri
-
observasi respon verbal dan non
verbal
-
catat adanya penyebab nyeri
-
dorong mengatakan perasaan
tentang nyeri
-
berikan tindakan kenyamanan,
pijatan punggung, penggunaan teknik relaksasi (visualisasi, imajinasi)
-
jadwalkan periode istirahat,
berikan lingkungan tenang
-
bantu melakukan ADL dan
Ambulasi
4. Ansietas b.d perubahan status kesehatan, adanya ancaman kematian
Intervensi :
-
evaluasi tingkat pemahaman
klien / orang terdekat tentang diagnosa
-
akui rasa takut klien dan
dorong mengekspresikan perasaan
-
berikan kesempatan untuk
bertanya dan jawab dengan jujur, yakinkan pasien dan perawat mempunyai
pemahaman yang sama
-
observasi adanya perilaku dan
verbal yang menunjukkan menerima
-
libatkan keluarga dalam
perencanaan perawatan
5. kurang pengetahuan (kondisi / tindakan, prognosa) b.d tidak
mengerti informasi, salah interprestasi, kurang mengingat.
Intervensi :
·
diskusikan diagnosa, rencana
perawatan, therapi dan hasil yang diharapkan
·
jelaskan adanya kondisi
patologis, perubahan penampilan insisi, kesulitan pernafasan, demam,
peningkatan nyeri dada, perubahan sputum.
·
Bantu klien menentukan
toleransi aktifitas dan menyusun bantuan
·
Anjurkan menggunakan kaos katun
lembut, menghindari baju ketat
·
Tekankan pentingnya menghindari
rokok, polusi udara dan kontak dengan orang yang menderita infeksi saluran
nafas atas
·
Kaji kebutuhan nutrisi / cairan
anjurkan peningkatan protein dan peningkatan kalori
·
Kaji sumber komuniti individu
yang tepat
0 komentar:
Posting Komentar