CARA BELAJAR YANG BAIK[1]
BAGI MAHASISWA
Drs. Haryadi, M.Pd[2]
1.
Pendahuluan
Sering terdengar keluhan tentang mahasiswa yang tidak dapat
menyelesaikan kuliah pada waktunya atau justru terpaksa berhenti kuliah. Salah
satu faktor penyebab ialah tidak ada petunjuk atau pedoman cara belajar yang
efektif dan efesien (Ad Rooijakkers, 2007:62). Mengikuti perkuliahan akan
berhasil bila Anda berminat sungguh-sungguh ingin belajar sesuatu. Bila tidak berminat dengan sungguh-sungguh
lebih baik di rumah saja. Berdasarkan pengamatan penulis selama mengajar di
beberapa perguruan tinggi dapat dikatakan bahwa kesulitan mahasiswa dalam
belajar disebabkan beberapa faktor. Di antaranya adalah (a) mahasiswa kurang
minat membaca, (b) mahasiswa jarang melakukan diskusi kelompok, (c) mahasiswa
tidak berpikir kritis, (d) mahasiswa pasif dan menghafal, dan (e) mahasiswa
belajar hanya untuk mengejar nilai. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak
memiliki cara belajar yang baik. Oleh karena itu, perlu ada cara atau motivasi
agar mahasiswa dapat belajar efektif dan efisien.
Berdasarkan uraian tersebut timbulah
pertanyaan bagaimanakah cara belajar yang baik bagi mahasiswa? Tujuan makalah
ini adalah untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan cara belajar yang baik bagi
mahasiswa.
2.
Cara
Belajar yang Baik Bagi Mahasiswa
Setelah mengetahui hambatan dan penunjang dalam belajar, maka Anda
tinggal mengatur bagaimana cara belajar yang baik. Berikut ini akan diuraikan cara
belajar yang baik menurut beberapa pakar pendidikan. Di anataranya adalah
pendapat Nasution (1993:29), Ahmadi (1993:35), Soejanto (1995:95), dan
Rooijakkers (2007).
·
Belajar
dengan Teratur
Setiap pekerjaan apapun akan
berhasil dengan baik jika dikerjakan dengan teratur. Lebih-lebih dalam belajar.
Oleh karena itu, pokok pangkal pertama dari cara belajar yang baik adalah
keteraturan. Misalnya, mengikuti kuliah secara teratur, belajar di rumah secara
teratur, membaca buku secara teratur, membuat catatan kuliah disusun secara
teratur, dan alat belajar termasuk buku-buku dipelihara secara teratur.
·
Kosentrasi
terhadap Mata Kuliah
Kosentrasi berarti berusaha mengarahkan,
baik pada acuan semua bahan pembelajaran maupun dengan mengerjakan secara metodik.
Kosentrasi bahan pembelaaran meliputi mata kuliah dan rencana perkuliahan.
Sedangkan kosentrasi metodik meliputi pusat minat, pengajaran proyek, dan
pengajaran totalitas.
·
Mengadakan
Kontrol
Mahasiswa harus meneliti pada akhir
perkuliahan, sehingga dapat mengetahui bahan pelajaran mana yang dikuasai dan
yang belum dikuasai. Kalau hasilnya baik akan menggembirakan. Kalau hasilnya
buruk mencari kekurangan-kekurangannya, sehingga dapat diperbaiki di kemudian
hari.
·
Memupuk
Sikap Optimis
Adakan persaingan dengan diri
sendiri, niscaya prestasi akan meningkat. Misalnya, menyelesaikan pekerjaan
dengan sempurna, tulisan yang rapi, dan buku-buku yang tersusun rapi serta pena
yang baik.
·
Membuat
Rencana Kerja
Sehari sebelumnya, sebaiknya sebelum tidur
mahasiswa membuat rencana kerja secara tertulis untuk hari berikutnya. Hanya
dengan rencana kerja yang teliti mahasiswa dapat menggunakan waktu efisien.
Dengan rencana kerja dan pembagian waktu, tampaklah bahwa selalu cukup waktu
untuk belajar.
·
Kecepatan
Membaca
Membaca dipelajari sejak kelas I SD,
tetapi banyak mahasiswa gagal karena kurang pandai membaca. Oleh karena itu,
mahasiswa harus sanggup menangkap isi yang sebanyak-banyaknya dari bacaan dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya. Mahasiswa harus mencapai kecepatan membaca
sekurang-kurangnya 200 kata dalam satu menit.
·
Membuat
Catatan
Membuat catatan memerlukan pemikiran.
Jadi, tidak sama dengan menyalin. Catatan itu harus merupakan outline atau rangkuman yang memberi
gambaran tentang garis besar mata kuliah itu. Gunanya ialah membantu mahasiswa
untuk mengingat mata kuliah. Sehingga waktu belajar mahasiswa telah memahami
dan mengecamkan isi perkuliahan. Catatan itu sangat berguna bila mahasiswa
hendak mengulanginya kelak.
·
Menjadi
Anggota Organisasi Kemahasiswaan
Untuk menumbuhkan kemandirian dan
keberanian, sebaiknya mahasiswa menjadi anggota salah satu organisasi
kemahasiswaan yang ada di fakultas. Misalnya, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM),
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan
Mahasiswa Pencinta Alam (MAPALA). Melalui organisasi inilah mahasiswa belajar
ekstrakurikuler tentang etika, retorika, kepemimpinan, dapat mengembangkan
wawasan, dan lain sebagainya.
·
Istirahat
dan Tidur
Pada dasarnya, sudah menjadi fitrah
manusia bekerja siang hari dan tidur pada malam hari untuk istirahat. Dengan
begitu, apapun yang dilakukan di siang hari apakah meletihkan fisik atau
mental. Insya-Allah esok hari akan segar kembali. Namun, jika kondisi ini
terbalik hasilnya pun akan berbeda.
3.
Penutup
Sebagai penutup, tujuan belajar mahasiswa adalah tidak sekedar
menambah pengetahuan belaka, tetapi lebih dari itu. Di antaranya adalah dapat
mandiri dan dapat beperilaku lebih arif dan bijaksana. Untuk mencapai itu
semua, tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi harus kerja keras,
bermotivasi tinggi dan tidak mudah putus asa. Oleh karena itu, perilaku mahasiswa untuk
mewujudkan harapannya tidak terlepas dari peran dosen dan orang tua. Dengan
demikian, peran dosen dan orang tua sangat dibutuhkan dlam meningkatkan mutu
belajar mahasiswa sekaligus dapat belajar dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu.
1993. Cara Belajar yang Mandiri dan
Sukses. Solo: CV Aneka Solo.
Nasution, S.
1995. Didaktis: Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Rooijkkers, Ad.
2007. Cara Belajar di Perguruan Tinggi:
Beberapa Petunjuk Praktis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Soejanto, Agoes.
1995. Bimbingan ke-Arah Belajar yang
Sukses. Jakarta: PT Rikneka Cipta.
0 komentar:
Posting Komentar