PENGOBATAN DAN RUQYAH
A.
Pengobatan
1.
Pengertian
Menurut kamus besar bahasa indonesia
Pengobatan berasal dari kata obat. Obat
adalah bahan untuk mengurangi, menghilangkan penyakit, atau menyembuhkan
seseorang dari penyakit. Sedangkan pengobatan adalah proses, cara, perbuatan
mengobati. (Pusat bahasa departemen pendidikan nasional, 2007 : 203 )
2.
Hadist Rasulullah SAW tentang pengobatan
Usumah
bin Syarik berkata, “Di waktu saya beserta Nabi Muhammad SAW., datanglah beberapa orang badui, lalu mereka bertanya, “Ya, Rasulullah, apakah
kami mesti berobat?”, Jawab beliau, “Ya, wahai hamba
Allah, berobatlah kamu, karena Allah tidak mengadakan
penyakit melainkan Dia adakan obatnya, kecuali satu penyakit”. Tanya mereka, “Penyakit apa itu?”. Beliau menjawab, “Tua”. (HR. Ahmad).
Abu
Darda’ berkata, bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnyqa Allah menurunkan penyakit serta obat dan diadakan-Nya bagi tiap
penyakit obatnya, maka berobatlah kamu, tetapi janganlah
kamu berobat dengan yang haram”. (HR. Abu Daud)
3.
Jenis-jenis
pengobatan
a.
Pengobatan tradisional
Pengobatan sederhana,mengunakan tekhnik
sederhana, memakai obat-obatan sederhana dan alamiah.
b.
Pengobatan medis
Para ahli berbeda pendapat tentang penjelasan batasan istilah medis dan
definisinya secara terminologis menjadi tiga pendapat, yakni :
1. Pendapat
pertama :
Medis atau kedokteran adalah ilmu untuk mengetahui berbagai kondisi tubuh
manusia dari segi kesehatan dan penyakit yang menimpanya. Pendapat ini
dinisbatkan kepada para dokter klasik dan Ibnu Rusyd-Al-Hafidz.
2.
Pendapat kedua :
Medis atau kedokteran adalah ilmu tentang berbagai kondisi tubuh manusia
untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya dari kondisi sakit.
Pendapat ini dinisbatkan kepada Galinus dan dipilih oleh Dawud Al Antoky dalam
bukunya Tadzkirah Ulil Albab.
3.
Pendapat ketiga :
Ilmu yang diketahui dengannya kondisi-kondisi tubuh manusia dari segi
kondisi sehat dan kondisi menurunnya kesehatan untuk menjaga kesehatan yang
telah ada dan mengembalikannya ketika kondisi tidak sehat. Ini adalah pendapat
Ibnu Sina.
4.
Metode pengobatan yang diajarkan oleh Nabi
a.
Pengobatan ilahiyah melalui do’a
·
Nafasts
·
Menempel air liur pada tangan kanan
·
Meletakkan tangan pada anggota badan
b.
Pengobatan ilmiah melalui hijamah
c.
Pengobatan alamiah melalui herbal
( Indah, 2007: 20)
5.
Pandangan islam tentang pengobatan tradisinal dan modern
Pada dasarnya obat tradisional seperti ini diperbolehkan dalam
Islam selama tidak merusak diri sendiri dan orang lain. Dan lebih penting lagi adalah pengobatan
tradisional diperbolehkan oleh Islam selama tidak membawa kepada
syirik seperti jampi- jampi, berdoa kepada ruh halus atau
azimat, karena Islam berarti keselamatan, sebagai agama
tauhid yang rasional dan tidak mistik. Pengobatan tradisional ini akan tetap
subur di Indonesia, selama umatnya masih percaya kepada
hal-hal mistik, supranatural, ruh halus dan ruh jahat,
serta selama derajat pendidikan masih rendah dan terutama karena pengertian mengenai Islam belum mendalam hingga belum mengerti serta
menghanyati arti dan makna tauhid.
Pengobatan medis dapat disimpulkan sebagai suatu kebudanyaan untuk menyelamatkan diri dari penyakit yang mengganggu
hidup didasarkan pada ilmu yang diketahui dengannya
kondisi-kondisi tubuh manusia dari segi kondisi sehat dan
kondisi menurunnya kesehatan untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya ketika kondisi tidak sehat. (Dirwan , 2009
: 43)
B.
Ruqyah
1.
Pengertian
·
Ruqyah (mantera atau jampi) adalah kalimat-kalimat atau
gumaman-gumaman tertentuyang biasa dilakuka n oleh masyarakat jahiliyah dg
keyakinan bisa menangkal bahaya dan meminta bantuan jin. ( Yusuf Q, 2005 : 36)
·
Ruqyah adalah jampi-jampi atau mantera yang dibacakan oleh seseorang
untuk meng0bati
penyakit atau menghilangkan gangguan jin atau sihir atau untuk perlindungan dan
sebagainya. Dengan hanya menggunakan ayat-ayat Al-Quran dan doa-doa yang bersumber
dari hadiths-hadiths Rasulullah SAW yang dapat difahami maknanya selama tidak
mengandungi unsur kesyirikan.
·
Ruqyah adalah do’a pelindung dari kejahatan jin dan
manusia atau penyait-penyakit fisik
2.
Jenis-jenis ruqyah
a.
Ruqyah syar’iyah (boleh)
b.
Ruqyah non syar’iayh(haram)
3.
Syarat ruqyah syar’iyah
a.
Dengan mempergunakan firman Allah
( ayat-ayat Al-Quran ) atau nama-nama dan sifat-sifat-Nya.
b.
Mempergunakan Bahasa Arab atau
bahasa yang dapat difahami maknanya.
c.
Berkeyakinan bahwa zat ruqyah tidak
berpengaruh apa-apa kecuali atas izin Allah SWT.
(sumber : www.
Hikmatun.com)
4.
Ketentuan ruqyah syar’iyah
a. Ruqyah tidak mengandungi
unsur kesyirikan.
b. Ruqyah tidak mengandungi
unsur sihir.
c. Ruqyah bukan berasal dari dukun, paranormal,
tukan telek dan orang-orang yang segolongan dengan mereka, walaupun secara
zahir mereka memakai sarban, jubah dan sebagainya. Kerana bukan penampilan yang
menjamin seseorang itu terbebas dari perdukunan, sihir dan kesyirikan.
d. Ruqyah tidak mempergunakan
ungkapan yang tidak bermakna atau tidak difahami maknanya, seperti tulisan
abjad atau tulisan yang tidak difahami.
e. Ruqyah tidak dengan cara
yang diharamkan seperti dalam keadaan junub, di kburan, di kamar mandi, di
bilik yang gelap dan sebagainya.
f.
Ruqyah tidak mempergunakan ungkapan yang diharamkan, seperti
celaan, cacian, laknat dan lain-lainnya.
(sumber : www.
Hikmatun.com)
5.
Ayat-ayat Al qur’an
dan do’a yang sering digunakan dalam ruqyah
Ayat- ayat Alqur’an yang sering digunakan pada ruqyah :
a.
Surat Al-Fatihah.
b.
Surat Al-Baqarah, khususnya ayat-ayat 1-5, 254-257 dan
284-286.
c.
Surat Yasin khususnya
ayat 1-12.
d.
Surat Al-A’raf
khususnya ayat 54-55 dan 117-119
e.
Surat Thaha khususnya
ayat 65-69.
f.
Surat Al-Imran
khususnya ayat 1-9 dan 18-19
g.
Surat An-Nisa
khususnya ayat 115-121
h.
Surat Yunus khususnya
ayat 79-82.
i.
Surat Al-Mu’minun
khususnya ayat 115-118.
j.
Surat As-Shaffat
khususnya ayat 1-10.
k.
Surat Ghafir khususnya
ayat 1-3, dan masih banyak lagi ayat-ayat lainnya.
Sedangkan doa-doa yang
dianjurkan diantaranya:
اللهم
رب الناس اذهب الباءس و اشف انت الشافي لا شفاء الا شفاءك شفاء لايغادر سقم
“Ya Allah, Rabb bagi semua
manusia, hilangkanlah rasa sakit, berilah kesembuhan, Engkau zat yang
menyembuhkan tiada yang bisa menyembuhkan kecuali Engkau, kesembuhan yang tiada
menimbulkan sakit sedikitpun.”
بسمك
اللهم ارقيك من كل شيء يوءذيك من شر كل نفس او عين حاسد الله يشفيك بسم الله ارقيك
“Dengan nama Allah saya
meruqyahmu, dari segala hal yang menyakitimu, dan dari kejahatan segala jiwa
manusia atau mata pendengki, semoga Allah menyembuh kanmu, dengan nama Allah
saya meruqyahmu”
اعوذ بكلمات الله التامات من شر ما خلق
“Saya mohon untuk kamu perlindungan kepada Allah dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang diciptakan”
اعوذ بكلمات الله التامات من شر ما خلق
“Saya mohon untuk kamu perlindungan kepada Allah dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang diciptakan”
Ruqyah disebut
pula azimah. Ini khususkan selama penggunaannya bebas dari hal-hal syrik.
Rasulullah SAW memberikan keringanan dalam hal ruqyah ini untuk mengobati ain atau sengatan kalajengking. (
Muhammad : 1995)
6.
Meruqyah diri sendiri
a.
Hadist Rasulullah yang menganjurkan untuk meruqyah diri
sendiri
Dari Aisyah RA berkata “ adalah
rasulullah SAW, jika mengeluh dari suatu penyakit, ia menjampi dirinya dan
meniup (seluruh badannya). Jika rasa sakitnyabertambah keras, akulah yang
menjampinya lalu mengusap (badannya dengan tangan kanannya mengharap barokah”.
(HR.Muslim)
Meruqyah diri sendiri ternyata lebih baik ditinajau dari
:
·
Diantara ciri-ciri kesempurnaan tawakkal seseorang kepada
Allah SWT adalah jika ia meminta kesembuahan dan kesehatan kecuali langsung
kepada Allah.
·
Ruqyah yang dilakukan seseorang kepada dirinya sendiri
mengandung nilai keikhlasan dan keyakianan yang lebih baik dan menuandarkan
harapannya kepada Allah
·
Ruqyah yang dilakukan dirisendiri bisa dilakukan kapanpun
dimanapun ia mau.
b.
Setiap orang bisa meruqyah dirinya sendiri
Setiaap orang dapat meruqyah dirinya
sendiri. Zikir , do’a, dan amal-amal shaleh adalah salah satu bentuk ruqyah
untuk dirinya sendiri. Dengan hal itu seseorang bisa membentengi dirinya
sendiri dari segala macam penyakit, baik penyakit hati, jasmani maupun rohani.(
Suryadi, 2008 : 132)
c.
Beberapa catatan penting tentang ruqyah
1.
Ayat-ayat Al-qur’an dan do’a dari sunnah Rasulullah SAW
yang dipakai untuk ruqyah dibaca dalam bahasa aslinya, bahasa arab.
2.
Ketiakmeruqyah hendaknya hanya menyandarkan hanya kepada
Alah dan menyerahkan segala urusan kepada Nya.
3.
Berusah membaca ruqyah ini secara terus menerua dan
bersabarlah dalam mennati kesembuhan.
4.
Hendaknya membaca ruqyah secara teratur, sempurna, dan
diikuti dengan khusuk.
5.
Yakin bahwa setan senantiasa beruaha membuat kita lalai
dan melemahkan tekad untukmembaca ruqyah agar kita senantiasa berada dalam
ruang lingkup tipu dayanya, mendukung makar jahat, dan memalingkan seseorang
dari zikrullah.
6.
Ber’ittiba’ dan menjauhi hal-hal yang mengandung unsur
bid’ah dan syrik.
7.
Do’a-do’a tersebut adalah hadiah terbaik yang
dipersembahkan seseorang bagi dirinya, istri, anak-anak dan siapa saja yang
mengharapkan kebaiakan. (Suryadi, 2008 : 133)
DAFTAR PUSTAKA
Alqur’an Al Karim
Attamini, Muhammad. Kitab Tauhid. Ryadh: Ar-Riasah Al-Ammah li Al Idarat Al-Buhust Al
Ilmiyah wal Al Iftawa-Al-Da’wah
wa-AI-Arsyad.1416H
Basith,
Abdul. 2007. Fikih Kesehatan. Jakarta
: Serambi
Hikmatun
. 2007. Ruqyah. www. Hikamatun.com
Mutiara Hadist Rasulullah SAW
Pusat bahasa departemen pendidikan
nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi :
3. Jakarta: Balai pustaka
Qardhawy, yusuf.2005.Hakikat Tahid dan Fenomena Kemusrykan.jakarta :robbani presss
S,Indah .2006. Menjadi Dokter muslim.Surabaya : Java pustaka
Suryadi dkk.2008.Rahasia Ibadah Orang Sakit. Bandung : madani prima
Suryo,
Irwan. 2009. Pandangan Islam tentang
Pengobatan tradisional dan Modern .
0 komentar:
Posting Komentar