Ijinkan aku belajar melupakanmu...
Aku yakin,
kau pasti menginginkan aku mempelajari itu...
Namun aku ragu, benarkah dulu kau mencintaiku...
Setelah semua kenangan
yang kita ciptakan...
Setelah semua memoriku terisi oleh namamu...
Maafkan aku jika membuatmu tersakiti...
Katakan saja jika memang iya...
karena aku bukan orang yang mampu mengerti letak dimana salahku...
Mengapa hanya diam...
Mengapa hanya mengacuhkan...
Atau memang begitu caramu untuk mencampakkan?
Aku sadar....
Mungkin dalam perjalanan panjang kita pun engkau telah
tersadar...
Aku tak pantas untukmu...
Aku hanyalah serpihan debu yang tak
berarti..
sedangkan engkau laksana permata bagiku
Jujur, aku selama ini
tersilau...
Apa hanya cukup dengan maaf?
Lantas kau pergi meninggalkan aku seolah
tak pernah terjadi apa-apa diantara kita..
Semudah itukah kau melupakan.
Jujur, jalan pikiranmu tak pernah kumengerti...
Sekarang..
ijinkanlah aku belajar melupakan..
Melupakan semua kenangan
yang ada dalam memori ini....
Melupakan semua tawamu..
melupakan semua
kebaikanmu...
melupakan semua tatapan itu...
Ijinkanlah aku buyar dalam
hitam pekat tak bermasa yang kan selalu abadi...
Dulu, kau menarikku dari kesepian....
Engkau ibarat cahayaku dalam
kegelapan....
Sekarang, setelah takdir kita selesai, aku kan kembali berada
dalam gelapku tanpa cahayamu...
Aku heran, kemana dulu ucapan-ucapan mu tentang “telah kutemukan
kekasih sejatiku.”
Aku ingin mendengarkannya untuk terakhir...
Lalu
menutupnya dalam peti yang tak akan pernah kubuka lagi...
Haruskah aku menjadi paranoid dalam cinta?
Belajar dari kisah bahwa
cinta hanya ada untuk menyakiti....
Belajar untuk menyakiti dahulu agar aku
tak tersakiti?
Sumpah sayang, aku tak pernah menginginkan itu...
Cukuplah aku yang
berlinang air mata, tetapi jangan engkau...
Kubiarkan engkau datang dan
pergi sesukamu..
namun jangan larang aku untuk terus menunggumu....
Di sini, aku terus menunggumu…
Menunggu sembari aku meringkuk dalam sepi...
Sembari mengucapkan doa
agar engkau bahagia...
Tak perlu engkau mengeja lagi perasaan hatiku dan
meminta maaf karena telah menyakitiku...
Sebelum kau berkata itu, aku
telah memaafkanmu...
Kejarlah mimpimu sayangku....
Aku akan selalu mendukungmu,
bahkan jika
kelak engkau ingin meruntuhkan langit yang menaungi kita, aku juga akan
turut berperang bersamamu...
Bahkan jika suatu hari engkau telah berhasil memilih wanita yang akan
berdiri di sampingmu...
Bahkan jika wanita itu bukan aku, aku tetap akan
selalu mendukungmu selama cinta ini masih di dalam hati..
Jujur, aku ingin tak lagi mengganggumu...
Aku sudah berusaha, tetapi
selaksa rindu menyerangku...
Maafkan aku yang terlalu mencintaimu.,,
Maafkan
aku yang tak sanggup menahan serangan itu...
Tetapi sayangku, aku akan
belajar....
Aku akan belajar bagaimana cara agar aku tak mengganggumu lagi...
Maka, ijinkan lah aku melupakanmu....
Ijinkan aku belajar melupakan
semua kenangan tentang kita...
Melupakan semua kisah yang terjadi...
Saat aku menulis tulisan ini,
aku masih sangat mencintaimu walau ku
tahu engkau tak lagi mencintaiku...
Wahai engkau yang melumpuhkan hatiku...
Maafkan aku untuk semua salahku dan ijinkanlah aku belajar melupakanmu...
Andaikan aku boleh memilih, aku ingin kita tetap bersama....
Tetapi
sudahlah, aku rasa engkau tak akan mau....
Ada banyak wanita di sekelilingmu...
Ada banyak wanita yang lebih pantas untukmu daripada aku...
Sayangku, semoga engkau bahagia....
Aku selalu berharap yang terbaik untukmu...
belajar melupakan...
Semoga ini mudah…
dan berakhir indah..
Kamis, 05 Januari 2012
ijinkan aku melupakanmu
Diposting oleh vyza syifa di palembang 1/05/2012 07:09:00 AM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar