Insect
Bites
Insect
Bites adalah gigitan atau serangan serangga. Gigitan serangga seringkali
menyebabkan bengkak, kemerahan, rasa sakit (senut-senut), dan gatal-gatal.
Reaksi tersebut boleh dibilang biasa, bahkan gigitan serangga ada yang berakhir
dalam beberapa jam sampai berhari-hari. Bayi dan anak-anak labih rentan terkena
gigitan serangga dibanding orang dewasa.
Insect
bites adalah gigitan atau sengatan serangga. Insect bites adalah gigitan yang
diakibatkan karena serangga yang menyengat atau menggigit seseorang.
Beberapa
contoh masalah serius yang diakibatkan oleh gigitan atau serangan serangga di antaranya
adalah:
1. Reaksi alergi berat (anaphylaxis).
1. Reaksi alergi berat (anaphylaxis).
Reaksi
ini tergolong tidak biasa, namun dapat mengancam kehidupan dan membutuhkan
pertolongan darurat. Tanda-tanda atau gejalanya adalah:
·
Terkejut (shock). Dimana ini bisa terjadi bila sistem peredaran darah tidak
mendapatkan masukan darah yang cukup untuk organ-organ penting (vital)
·
Batuk, desahan, sesak nafas, merasa sakit di dalam mulut atau
kerongkongan/tenggorokan
·
Bengkak di bibir, lidah, telinga, kelopak mata, telapak tangan, tapak kaki,
dan selaput lendir (angioedema)
·
Pusing dan kacau
·
Mual, diare, dan nyeri pada perut
·
Rasa gatal dengan bintik-bintik merah dan bengkak
Gejala
tersebut dapat diikuti dengan gejala lain dari beberapa reaksi.
2. Reaksi racun oleh gigitan atau serangan tunggal dari serangga.
2. Reaksi racun oleh gigitan atau serangan tunggal dari serangga.
Serangga atau laba-laba yang menyebabkan hal
tersebut misalnya:
·
Laba-laba janda (widow) yang berwarna hitam
·
Laba-laba pertapa (recluse) yang berwarna coklat
·
Laba-laba gembel (hobo)
·
Kalajengking
3. Reaksi racun dari serangan
labah, tawon, atau semut api.
Seekor
lebah dengan alat penyengatnya di belakang lalu mati setelah menyengat. Lebah
madu afrika, yang dinamakan lebah-lebah pembunuh, mereka lebih agresif dari
pada lebah madu kebanyakan dan sering menyerang bersama-sama dengan jumlah yang
banyak
Tawon,
penyengat dan si jaket kuning (yellow jackets), dapat menyengat berkali-kali.
Si jaket kuning dapat menyebabkan sangat banyak reaksi alergi
Serangan
semut api kepada seseorang dengan gigitan dari rahangnya, kemudian memutar
kepalanya dan menyengat dari perutnya dengan alur memutar dan berkali-kali
4. Reaksi kulit yang lebar pada bagian gigitan atau serangan.
5. infeksi kulit pada bagian gigitan atau serangan.
6. Penyakit serum (darah)
4. Reaksi kulit yang lebar pada bagian gigitan atau serangan.
5. infeksi kulit pada bagian gigitan atau serangan.
6. Penyakit serum (darah)
Sebuah
reaksi pada pengobatan (antiserum) digunakan untuk mengobati gigitan atau
serangan serangga. Penyakit serum menyebabkan rasa gatal dengan bintik-bintik
merah dan bengkak serta diiringi gejala flu tujuh sampai empat belas hari
setelah penggunaan anti serum.
7. Infeksi virus.
7. Infeksi virus.
Infeksi
nyamuk dapat menyebarkan virus West Nile kepada seseorang, menyebabkan
inflamasi pada otak (encephalitis).
8. Infeksi parasit.
8. Infeksi parasit.
Infeksi
nyamuk dapat menyebabkan menyebarnya malaria.
Penyebab
Serangga
tidak akan menyerang kecuali kalau mereka digusar atau diganggu. Kebanyakan
gigitan dan sengatan digunakan untuk pertahanan. Gigitan serangga untuk
melindungi sarang mereka.
Sebuah
gigitan atau sengatan dapat menyuntikkan bisa(racun) yang tersusun dari protein
dan substansi lain yang mungkin memicu reaksi alergi kepada penderita. Gigitan
serangga juga mengakibatkan kemerahan dan bengkak di lokasi yang tersengat.Lebah,
tawon, penyengat, si jaket kuning, dan semut api adalah anggota keluarga
Hymenoptera. Gigitan atau sengatan dari mereka dapat menyebabkan reaksi yang
cukup serius pada orang yang alergi terhadap mereka. Kematian yang diakibatkan
oleh serangga 3-4 kali lebih sering dari pada kematian yang diakibatkan oleh
gigitan ular. Lebah, tawon dan semut api berbeda-beda dalam menyengat.
Ketika
lebah menyengat, dia melepaskan seluruh alat sengatnya dan sebenarnya ia mati
ketika proses itu terjadi. Seekor tawon dapat menyengat berkali-kali karena
tawon tidak melepaskan seluruh alat sengatnya setelah ia menyengat.
Semut
api menyengatkan bisanya dengan menggunakan rahangnya dan memutar tubuhnya.
Mereka dapat menyengat bisa berkali-kali.
Gejala
Gejala
dari gigitan serangga bermacam-macam dan tergantung dari berbagai macam faktor
yang mempengaruhi. Kebanyakan gigitan serangga menyebabakan kemerahan, bengkak,
nyeri, dan gatal-gatal di sekitar area yang terkena gigitan atau sengatan
serangga tersebut. Kulit yang terkena gigitan bisa rusak dan terinfeksi jika
daerah yang terkena gigitan tersebut terluka. Jika luka tersebut tidak dirawat,
maka akan mengakibatkan peradangan akut.
Rasa
gatal dengan bintik-bintik merah dan bengkak, desahan, sesak napas, pingsan dan
hampir meninggal dalam 30 menit adalah gejala dari reaksi yang disebut
anafilaksis. Ini juga diakibatkan karena alergi pada gigitan serangga.
Gigitan
serangga juga mengakibatkan bengkak pada tenggorokan dan kematian karena
gangguan udara.
Sengatan
dari serangga jenis penyengat besar atau ratusan sengatan lebah jarang sekali
ditemukan hingga mengakibatkan sakit pada otot dan gagal ginjal.
Pengobatan
Pengobatan
Jika
terjadi gejala seperti di atas maka carilah pengobatan. Gejala tersebut bisa jadi
anafilaksis fatal.
Rasa
gatal dengan bintik-bintik merah dan bengkak adalah gejala yang paling sering
ditemui. Paling sering ini diobati di rumah dengan antihistamin.
Jika
gigitan menyebabkan infeksi (kemerahan dengan atau tanpa nanah, suhu tubuh
tinggi, demam, atau kemerahan di tubuh), pergilah ke dokter.
Jika
tidak diketahui apa yang menggigit, sangat penting untuk menjaga area yang
digigit agar tidak terjadi infeksi. Hubungi dokter jika ada luka yang terbuka,
mungkin itu sengatan racun laba-laba.
Seseorang
yang mempunyai riwayat tergigit atau tersengat serangga harus pergi ke rumah
sakit terdekat jika mendapati gejala lain. Sedang orang yang tidak mempunyai
riwayat tergigit serangga juga harus ke bagian gawat darurat jika:
1. Mendesah
2. Sesak nafas
3. Dada sesak atau sakit
4. Tenggorokan sakit atau susah berbicara
5. Pingsan atau lemah
6. Infeksi
1. Mendesah
2. Sesak nafas
3. Dada sesak atau sakit
4. Tenggorokan sakit atau susah berbicara
5. Pingsan atau lemah
6. Infeksi
Redakan
sakitnya dengan salep (beberapa jenis salep tersedia di apotek dan toko obat terdekat)
atau dengan kompres dingin.Jika Anda tahu bahwa Anda atau anak Anda alergi
terhadap gigitan atau sengatan serangga, mintalah nasihat dokter tentang
tindakan pencegahannya. Jangan mencabut sengat lebah. Hilangkan dengan ujung
kuku atau pisau.
Pengobatan pribadi di rumah
Pengobatan tergantung pada jenis reaksi yang terjadi. Jika hanya kemerahan dan nyeri pada bagian yang digigit, cukup menggunakan es sebagai pengobatan. Bersihkan area yang terkena gigitan dengan sabun dan air untuk menghilangkan partikel yang terkontaminasi oleh serangga (seperti nyamuk). Partikel-partikel dapat mengkontaminasi lebih lanjut jika luka tidak dibersihkan.
Pengobatan dapat juga menggunakan antihistamin seperti diphenhidramin (Benadryl) dalam bentuk krim/salep atau pil. Losion Calamine juga bisa membantu mengurangi gatal-gatal.
Pengobatan pribadi di rumah
Pengobatan tergantung pada jenis reaksi yang terjadi. Jika hanya kemerahan dan nyeri pada bagian yang digigit, cukup menggunakan es sebagai pengobatan. Bersihkan area yang terkena gigitan dengan sabun dan air untuk menghilangkan partikel yang terkontaminasi oleh serangga (seperti nyamuk). Partikel-partikel dapat mengkontaminasi lebih lanjut jika luka tidak dibersihkan.
Pengobatan dapat juga menggunakan antihistamin seperti diphenhidramin (Benadryl) dalam bentuk krim/salep atau pil. Losion Calamine juga bisa membantu mengurangi gatal-gatal.
GIGITAN
ULAR
Definisi
Suatu
keadaan yang disebabkan oleh gigitan ular berbisa. Dari gigitan / dipatuk ular
berbisa akan menyebabkan rasa sakit yang amat sangat pada bagian yang dipatuk
itu, dimana bengkak dan merah nampak pada kulit. Dalam waktu kurang dari
setengah jam, penderita akan menjadi lemas, muntah, banyak ludah keluar, lumpuh
/ kejang, lidah dan alat suara serta pernapasan jadi lumpuh, dalam hal ini
susunan syaraf yang banyak mengalami penderitaan. Bila lumpuh mulai hilang
sebelum datangya kematian, kemungkina besar dia dapat sembuh tanpa pertolongan.
Bila lumpuh tidak hilang, segeralah lakukan pertolongan
sebelum terlambat.
Penyebab
Secara garis
besar ular berbisa dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok:
ü Colubridae (Mangroce cat snake, Boiga
dendrophilia, dan lain-lain)
ü Elapidae (King cobra, Blue
coral snake, Sumatran spitting cobra, dan lain-lain)
ü
Viperidae
(Borneo green pit
viper, Sumatran pit viper, dan lain-lain).
Gambaran
Klinis
~
Umumnya
gigitan ular tidak beracun, misalnya ular air dan hanya memerlukan tata
laksana sederhana. Namun bila jenis ular tidak diketahui, maka sebaiknya dilakukan
upaya pencegahan dengan Serum Anti Bisa Ular Polivalen.
~
Kemungkinan
ini dicurigai bila ada riwayat digigit ular.
~
Penderita mungkin:
§
Tampak kebiruan
§
Pingsan
§
Lumpuh
§
Sesak
nafas
Efek yang
ditimbulkan akibat gigitan ular dapat dibagi tiga:
1. Efek
lokal.
Beberapa
spesies seperti coral snakes, krait akan memberikan efek yang
agak
sulit di
deteksi dan hanya bersifat minor tetapi beberapa spesies, gigitannya
dapat
menghasilkan efek yang cukup besar seperti: bengkak, melepuh,
perdarahan,
memar sampai dengan nekrosis. Yang mesti diwaspadai adalah
terjadinya syok
hipovolemik sekunder yang diakibatkan oleh berpindahnya
cairan vaskuler
ke jaringan akibat efek sistemik bisa ular tersebut.
2. Efek
sistemik
Gigitan ular
ini akan menghasilkan efek yang non-spesifik seperti: nyeri kepala,
mual dan
muntah, nyeri perut, diare sampai pasien menjadi kolaps. Gejala
yang ditemukan
seperti ini sebagai tanda bahaya bagi petugas kesehatan untuk memberi petolongan
segera.
3. Efek
sistemik spesifik
Efek sistemik
spesifik dapat dibagi berdasarkan:
· Koagulopati
Beberapa
spesies ular dapat menyebabkan terjadinya koagulopati. Tandatanda
klinis yang
dapat ditemukan adalah keluarnya darah terus menerus
dari tempat
gigitan, venipuncture dari gusi dan bila berkembang akan
menimbulkan
hematuria, haematomesis, melena dan batuk darah.
· Neurotoksik
Gigitan ular
ini dapat menyebabkan terjadinya flaccid paralysis. Ini biasanya
berbahaya bila
terjadi paralisis pada pernafasan. Biasanya tanda-tanda
yang pertama
kali dijumpai adalah pada saraf kranial seperti ptosis,
oftalmoplegia
progresif bila tidak mendapat anti venom akan terjadi
kelemahan
anggota tubuh dan paralisis pernafasan. Biasanya full paralysis
akan memakan
waktu + 12 jam, pada beberapa kasus biasanya menjadi
lebih cepat, 3
jam setelah gigitan.
· Miotoksisitas
Miotoksisitas
hanya akan ditemukan bila seseorang diserang atau digigit
oleh ular laut.
Ular yang berada didaratan biasanya tidak ada yang
menyebabkan
terjadinya miotoksisitas berat. Gejala dan tanda adalah :
nyeri otot, tenderness,
mioglobinuria dan berpotensi untuk terjadinya gagal
ginjal,
hiperkalemia dan kardiotoksisitas.
Diagnosis
Adanya riwayat
gigitan disertai gejala/tanda gigitan ular berbisa baik berupa efek
lokal (tempat
gigitan) maupun efek sistemik dan efek sistemik spesifik.
Penatalaksanaan
Pada saat dalam
kepanikan karena digigit oleh ular apalagi telah diketahui bahwa ular tersebut sangat berbisa, maka kadang-kadang orang
tidak lagi berpikir secara rasional karena stress dan karena pengaruh dari
racun ular tersebut.
§
Tenang jangan panik !!
§ Tidak terlalu banyak bergerak apalagi
menggerakkan bagian tubuh yang kena gigitan ular
§
Anjurkan
pasien untuk tenang.
§
Bawa pasien yang mempunyai fasilitas kesehatan yang memadai.
§
Sedapat
mungkin mengidentifikasi jenis ular yg menggigit, kalau tahu nama sebenarnya
akan jauh lebih membantu, kalaupun tidak jangan dipaksakan mengejar ular tersebut nanti
malah bisa digigit dua kali lagi.
malah bisa digigit dua kali lagi.
§
Bila
yang digigit anggota badan, gunakan tali putar silang disebelah atas luka.Putar
tali sedemikian kencang sampai denyut nadi di ujung anggota hampir tidak
teraba. Ikatan dikendorkan tiap 15 menit selama 1 menit.
§
Jika
gigitan terjadi dalam waktu kurang dari setengah jam, buatlah sayatan silang
ditempat gigitan sampai darah keluar dan sedotlah dengan alat penyedot, jangan
sekali-kali dengan mulut.
§
Jangan ditoreh/dilukai/dirobek
§
Kalau masih memungkinkan segera
setelah kena gigit bagian tubuh yang kena gigit dihisap kuat dengan
alat-alat tertentu sepert “extractor” asalkan tidak melukai atau dan jangan melakukan
hisapan dengan mulut karena berbahaya dan bisa terminum/masuk
kedalam mulut
§
Bersihkan bagian tubuh yang
kena gigit dengan antiseptik untuk mengindari infeksi, karena dalam beberapa
kasus, bahaya infeksi malah jauh lebih berbahaya dari racun ular itu sendiri.
§
Ikat atau balut di atas dan
dibawah bagian tubuh yang kena gigit dengan perban, tetapi jangan terlalu
kencang, rasakan saja sendiri untuk sedikit memperlambat peredaran darah tetapi
tetap bisa mensuplai darah. Bila
timbul gejala umum seperti syok, lumpuh dan sesak nafas, penderita harus segera
rujuk ke rumah sakit. Satu-satunya perawatan yang dianjurkan atas gigitan ular
adalah memberikan kompres dingin, menjaga korban agar tetap tenang dan
membawanya ke rumah sakit sesegera mungkin.
§
Bila tersedia, suntikkan serum
Anti Bisa Ular (ABU) polivalen i.v dan disekitar luka. ATS dan penisilin
procain 900.000 IU dapat dipertimbangkan sebagai profilaksis.
Secara umum orang awam kalo digigit ular berbisa biasanya melakukan hal-hal sbb:
- Mengikat dengan keras bagian tubuh (di atas/bawah) yang kena gigit
- menoreh bagian tubuh yang kena gigit
- mengisap darah pada bagian tubuh yang kena gigit
- atau membawanya ke tempat dukun ular/pawang ular
Hal-hal yang dilakukan tersebut tidak sepenuhnya salah cuman barangkali perlu lebih dilakukan dengan cara yang lebih baik. Pada banyak kasus-kasus gigitan ular, sebagian dari mereka ada yang tidak sadar kalau mereka itu telah digigit oleh ular yang sangat berbisa sehingga tidak melakukan pengobatan dan kemudian karena tidak ada pertolongan sama sekali akhirnya meninggal dunia.
Biasanya ular yang menggigit tersebut adalah jenis ular yang mempunyai bisa neurotoxin ,dimana pengaruh dari racun ini adalah terkadang tidak menimbulkan rasa sakit tetapi menyerang susunan saraf sehingga menimbulkan rasa kecapean,ngantuk tertidur untuk tidak terbangun lagi Contoh ular yang memiliki neorotoxin adalah ular weling ( bungarus candidus ) dengan warna belang hitam - putih.Sedangkan ular yang memiliki bisa hemotoksin seperti ular hijau ekor merah ( trimeresurus albolabris) cenderung lebih mudah dilakukan pertolongan.
- Mengikat dengan keras bagian tubuh (di atas/bawah) yang kena gigit
- menoreh bagian tubuh yang kena gigit
- mengisap darah pada bagian tubuh yang kena gigit
- atau membawanya ke tempat dukun ular/pawang ular
Hal-hal yang dilakukan tersebut tidak sepenuhnya salah cuman barangkali perlu lebih dilakukan dengan cara yang lebih baik. Pada banyak kasus-kasus gigitan ular, sebagian dari mereka ada yang tidak sadar kalau mereka itu telah digigit oleh ular yang sangat berbisa sehingga tidak melakukan pengobatan dan kemudian karena tidak ada pertolongan sama sekali akhirnya meninggal dunia.
Biasanya ular yang menggigit tersebut adalah jenis ular yang mempunyai bisa neurotoxin ,dimana pengaruh dari racun ini adalah terkadang tidak menimbulkan rasa sakit tetapi menyerang susunan saraf sehingga menimbulkan rasa kecapean,ngantuk tertidur untuk tidak terbangun lagi Contoh ular yang memiliki neorotoxin adalah ular weling ( bungarus candidus ) dengan warna belang hitam - putih.Sedangkan ular yang memiliki bisa hemotoksin seperti ular hijau ekor merah ( trimeresurus albolabris) cenderung lebih mudah dilakukan pertolongan.
Karena itu pengetahuan tentang jenis-jenis ular terutama yang berbisa sangat penting dan cara
penanganan P3K juga perlu lebih disosialisasika.Perlu adanya yayasan atau rumah
sakit yang secara khusus care tentang masalah ini terutama di daerah-daerah
yang rawan dengan ular berbisa spt; papua dan
sekitarnyaAkan banyak nyawa yg akan tertolong jika ketersediaan anti bisa,
harga terjangkau dan orang/dokter yang ahli di bidang ini.
Metode lama dalam
pertolongaan pertama yang masih dipakai adalah memasang torniquet,suction
dengan alat atau menggunakan mulut (biasanya terinspirasi dari menonton film
yang bertemakan petualangan), pemberian bahan – bahan kimia yang semuanya
sebenarnya merupakan kontra indikasi.
Seandainya bila anti venom tidak tersedia ditempat tersebut. ini tidak menjadi kendala asal luka telah dibersihkan.
Managemen untuk gigitan ular
Seandainya bila anti venom tidak tersedia ditempat tersebut. ini tidak menjadi kendala asal luka telah dibersihkan.
Managemen untuk gigitan ular
1. selalu mengasumsikan bahwa semua gigitan ular
dapat mengancam kehidupan.
2. bila melakukan triage kasus
gigitan ular maka selalu dimasukkan kedalam katagori emergency.
3. pasang iv line pada semua
kasus.
4. berhati – hati ketika memilih
lokasi pemasangan iv line atau pengambilan sample darah pada kasus
koagulopahty, yang betujuan untuk mencegah pendarahan. Khususnya pada pembuluh
darah subclavia, jugular,femur.
5. hindari melakukan penyuntikan intra muscular
jika memungkinkan terjadinya coagulopathy.
6. lakukan pemeriksaan whole
blood clotting time ( WBCT)
7. jika terjadi gangguan pada
pernafasan akibat paralysis, persiapkan untuk intubasi dan pemasangan
ventilator eksternal.
8. jika terjadi shock, tangani
dengan pemberian cairan.
Tips yang dapat dilakukan:
Usahakan membunuh ular yang mengigit anda untuk
memudahkan identifikasi ular dalam pemberian anti venom. Ketika membunuh ular
tersebut jangan sampai anda tergigit lagi oleh ular tersebut.
Untuk membedakan antara ular berbisa dengan tidak adalah
dengan melihat bekas gigitan. Gigitan yang terdiri dari 2 lubang gigitan
layaknya gigitan vampire menandakan ular tersebut memiliki racun (Bisa),
sedangkan gigitan yang membentuk setengah lingkaran cenderung tidak berbisa.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PADA SENGATAN DAN GIGITAN
ULAR
PENGKAJIAN
Pada sengatan
serangga mungkin ditemukan :
~
Mendesah
~
Sesak nafas
~
Tenggorokan sakit atau susah
berbicara
~
Pingsan atau lemah
~
Infeksi
~
Kemerahan
~
Bengkak
~
Nyeri
~
Gatal-gatal di sekitar area yang terkena gigitan
Pada gigitan ular dapat ditemukan data :
~
Tampak kebiruan
~
Pingsan
~
Lumpuh
~
Sesak
nafas
~
syok
hipovolemik
~
nyeri
kepala
~
mual dan
muntah
~
nyeri
perut
~
diare
~
keluarnya
darah terus menerusdari tempat gigitan
~
flaccid
paralysis
~
Miotoksisitas
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
ü
Nyeri
berhubungan dengan proses toksikasi
ü
Syok
berhubungan dengan tidak adekuatnya peredaran darah ke jaringan
ü
Rasa gatal, bengkak dan bintik – bintik merah berhubungan
dengan proses inflamasi
INTERVENSI
à
Nyeri
berhubungan dengan proses toksikasi
Tujuan : Meredakan
nyeri
Intervensi
1. Sengat kalau masih ada dicabut dengan
pinset
R/ :
mengeluarkan sengat serangga yang masih tertinggal
2. Berikan kompres dingin
R/ :
meredakan nyeri dan mengurangi bengkak
3. Lakukan tehnik distraksi relaksasi
R/ :
mengurangi nyeri
4. Kolaborasi dalam pemberian antihistamin seperti diphenhidramin (Benadryl) dalam
bentuk krim/salep atau pil, losion
Calamine
R/ : mengurangi
gatal – gatal
à
Syok
berhubungan dengan tidak adekuatnya peredaran darah ke jaringan
Tujuan : Menangani
penyebab, Memperbaiki suplai darah ke jaringan
Intervensi
1.
Atasi setiap penyebab shock
yang mungkin dapat di atasi(perdarahan luar)
R/: Mengurangi keparahan
2.
Pasien dibaringkan kepala lebih
rendah.
R/: Kepala lebih rendah supaya pasien tidak hilang kesadaran
3.
Kaki di tinggikan dan di topang
R/: Meningkatkan suplai darah ke otak
4.
Longgarkan pakaian yang ketat
atau pakaian yang menghalangi
R/: Sirkulasi tidak terganggu
5.
Periksa dan catat pernapasan
nadi dan tingkat reaksi tiap 10 menit
R/: Mengetahui tingkat perkembangan pasien
à
Rasa
gatal, bengkak dan bintik – bintik merah berhubungan dengan proses inflamasi
Tujuan : Mencegah peradangan akut
Intervensi
1.
Pasang tourniket pada daerah di
atas gigitan
R/: Mencegah tersebarnya racun ke seluruh tubuh
2. Bersihkan area yang terkena
gigitan dengan sabun dan air untuk menghilangkan partikel yang terkontaminasi
oleh serangga (seperti nyamuk).
R/:
Untuk menghindari terkontaminasi lebih lanjut pada luka
3. Kolaborasi dalam pemberian antihistamin dan serum Anti Bisa Ular
(ABU) polivalen i.v dan disekitar luka. ATS dan penisilin procain 900.000 IU
R/: Mencegah terjadinya infeksi
0 komentar:
Posting Komentar